Ngeri, Begini Gambaran Pelaku Riba di Neraka!

22 hours ago 30

loading...

Sangat mengerikan! Beginilah gambaran pelaku dan pemakan riba di neraka, salah satunya seperti rumah yang dipenuhi ular-ular berbisa. Foto ilustrasi/ist

Sangat mengerikan! Beginilah gambaran pelaku dan pemakan riba di neraka, salah satunya seperti rumah yang dipenuhi ular-ular berbisa.
Gambaran ini disampaikan Dai asal Mesir, Syeikh Ahmad Al-Mishri di salah satu kajiannya di Indonesia.

Untuk diketahui, riba memiliki arti yang berbeda dalam bahasa atau syari'at. Secara bahasa riba berarti tambahan. Secara syari'at, riba berarti adanya tambahan dalam suatu barang yang khusus. Maksud tambahan secara khusus ialah tambahan yang diharamkan oleh syari'at Islam, baik diperoleh dengan penjualan, penukaran atau peminjaman berkenaan dengan benda riba .

Allah Ta'ala memerintahkan agar kaum mukmin meninggalkan riba. Berikut firman-Nya dalam Al-Qur'an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (278) فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ۖ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ (279)

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya." (QS Al-Baqarah: 278-279)

Tidak ada ancaman yang lebih berat dari ini. Karena itu, jangan sekali-kali menzalimi diri sendiri dan orang lain. Dari Jabir radhiyallaahu 'anhu, " Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba". Kata beliau, semuanya sama dalam dosa". (HR Muslim No. 1598)

Keadaan Pelaku dan Pemakan Riba di Neraka:

1. Disuapi Batu ke Dalam Mulutnya

Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW menuturkan kunjungannya ke neraka:

فَأَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ – حَسِبْتُ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ – أَحْمَرَ مِثْلِ الدَّمِ ، وَإِذَا فِى النَّهَرِ رَجُلٌ سَابِحٌ يَسْبَحُ ، وَإِذَا عَلَى شَطِّ النَّهَرِ رَجُلٌ قَدْ جَمَعَ عِنْدَهُ حِجَارَةً كَثِيرَةً ، وَإِذَا ذَلِكَ السَّابِحُ يَسْبَحُ مَا يَسْبَحُ ، ثُمَّ يَأْتِى ذَلِكَ الَّذِى قَدْ جَمَعَ عِنْدَهُ الْحِجَارَةَ فَيَفْغَرُ لَهُ فَاهُ فَيُلْقِمُهُ حَجَرًا فَيَنْطَلِقُ يَسْبَحُ ، ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَيْهِ ، كُلَّمَا رَجَعَ إِلَيْهِ فَغَرَ لَهُ فَاهُ فَأَلْقَمَهُ حَجَرًا – قَالَ – قُلْتُ لَهُمَا مَا هَذَانِ قَالَ قَالاَ لِى انْطَلِقِ انْطَلِقْ

"Kami mendatangi sungai yang airnya merah seperti darah. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang yang berenang di dalamnya, dan di tepi sungai ada orang yang mengumpulkan batu banyak sekali. Lalu orang yang berenang itu mendatangi orang yang telah mengumpulkan batu, sembari membuka mulutnya dan orang yang mengumpulkan batu tadi akhirnya menyuapi batu ke dalam mulutnya. Orang yang berenang itu akhirnya pergi menjauh sambil berenang. Kemudian ia kembali lagi pada orang yang mengumpulkan batu. Setiap ia kembali, ia membuka mulutnya lantas disuapi batu ke dalam mulutnya. Aku berkata kepada keduanya: "Apa yang sedang mereka lakukan berdua?" Mereka berdua berkata kepadaku, "Berangkatlah, berangkatlah". Maka kami pun berangkat".

Dalam lanjutan hadis itu disebutkan:"Adapun orang yang datang dan berenang di sungai lalu disuapi batu, itulah pemakan riba ". (HR Al-Bukhari No. 7047)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |