loading...
Kementerian PKP sedang mematangkan kajian skema pembiayaan Sewa-Beli (Rent to Own/RTO). FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) sedang mematangkan kajian skema pembiayaan Sewa-Beli (Rent to Own/RTO) sebagai solusi kepemilikan rumah, khususnya bagi segmen pekerja informal dan masyarakat yang terkendala akses Kredit Pemilikan Rumah (KPR) konvensional. Upaya ini diperkuat dengan inisiatif MilikiRumah, perusahaan social property technology (proptech), yang telah merintis ekosistem RTO berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.
President Director MilikiRumah, Marine Novita, mengungkapkan skema RTO menjadi krusial mengingat tantangan besar di pasar perumahan. Menurutnya, sekitar 60 persen angkatan kerja nasional berada di sektor informal atau berpendapatan tidak tetap. Selain itu, tingginya angka penolakan KPR menjadi masalah serius, di mana sejumlah pengembang mencatat calon pembeli yang terkendala catatan kredit bermasalah terutama akibat pinjaman online atau pinjol mencapai dua per tiga dari total prospek yang masuk.
"Situasi ini menyebabkan mayoritas calon konsumen memiliki catatan yang tidak sempurna di Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK) sehingga tidak bisa melanjutkan proses pembelian rumah melalui KPR," ujar Marine Novita di Jakarta, Kamis (9/10).
Baca Juga: Tawarkan Bunga KPR Spesial 1,27%, Cara Bank Mandiri Dorong Daya Beli Properti
Oleh karena itu, MilikiRumah mengembangkan ekosistem RTO yang disebut Pra KPR sebagai jembatan bagi segmen underbanked ini. Program Pra KPR didesain secara khusus untuk membantu calon pembeli membangun riwayat kemampuan pembayaran atau Repayment Capacity (RPC) yang solid.
Proses ini diiringi pendampingan untuk memperbaiki kondisi keuangan pribadi dan usaha mereka. Kunci dari keandalan program ini adalah pemanfaatan AI dan Machine Learning yang memungkinkan MilikiRumah memproses data calon pembeli dengan lebih cepat, akurat, dan responsif.
Komitmen ekosistem ini diperkuat dengan kemitraan strategis. Saat ini, sebanyak 29 proyek hunian dari 15 developer terkemuka di Jabodetabek telah mengadopsi teknologi AI MilikiRumah. Selain itu, MilikiRumah telah menjalin kemitraan dengan Bank Tabungan Negara (BTN) yang memungkinkan konsumen yang sukses membuktikan kelancaran pembayaran selama satu tahun di skema RTO, dapat "lulus" menjadi nasabah KPR BTN.