Fakta Baru Pembunuhan Charlie Kirk: Diintimidasi Donatur Yahudi dan Ancam Tinggalkan Gerakan Pro-Israel

9 hours ago 35

loading...

Aktivis Charlie Kirk diintimidasi donator Yahudi dan mengancam akan meninggalkan gerakan pro-Israel sebelum dia ditembak mati di kampus Utah Valley University. Foto/Luciano Gonzalez/Anadolu

WASHINGTON - Charlie Kirk, aktivis konservatif Amerika Serikat (AS), telah ditembak mati saat bebicara di kampus Utah Valley University pada 10 September lalu. Kini fakta baru menunjukkan, sebelum dibunuh, dia telah diintimidasi donatur Yahudi dan mengancam akan meninggalkan gerakan pro-Israel.

"Saya tidak punya pilihan selain meninggalkan gerakan pro-Israel," kata Kirk dalam pesan-pesannya yang dikonfirmasi sebelum dibunuh.

Pesan teks-nya yang bocor itu mengungkapkan bahwa dia bersiap untuk menjauhkan diri dari gerakan pro-Israel karena apa yang dia sebut sebagai "perundungan" oleh para donatur.

Baca Juga: Aktivis Charlie Kirk Ditembak Mati di Depan Publik AS, Dikenal sebagai Pendukung Israel

Pesan-pesan tersebut, yang dipublikasikan oleh teman dekat dan mantan kolega Kirk, Candace Owens, menunjukkan bahwa dia marah atas penarikan seorang donatur utama yang keberatan dengan keputusannya untuk mensponsori mantan pembawa acara Fox News, Tucker Carlson.

"Baru saja kehilangan donatur Yahudi yang sangat besar," tulis Kirk.

"USD2 juta per tahun karena kami tidak akan membatalkan Tucker. Saya sedang mempertimbangkan untuk mengundang Candace," lanjut pesan Kirk.

"Donatur Yahudi memainkan semua stereotip. Saya tidak bisa dan tidak akan dirundung seperti ini," imbuh pesan Kirk dalam obrolan grup yang kini tersebar luas.

"Saya tidak punya pilihan selain meninggalkan gerakan pro-Israel," pungkas Kirk—sebuah posisi yang sangat bertentangan dengan dukungan publiknya yang telah lama ada untuk negara pendudukan tersebut.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |