Soal Gelar Pahlawan Soeharto, FKPPAI: Bangsa Indonesia Harus Berdamai dengan Sejarah

5 hours ago 21

loading...

Ketua Umum FKPPAI Alam Slamet Barkah mendukung pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto. Foto/istimewa

JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menolak wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Soeharto menuai reaksi beragam dari publik. Salah satunya dari Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuda Pecinta Alam Indonesia (FKPPAI) Alam Slamet Barkah.

Alam menekankan pentingnya sikap bijak dalam menyikapi sejarah bangsa. “Kami menghargai pandangan Ibu Megawati sebagai tokoh bangsa dan putri Proklamator. Namun, sejarah seharusnya menjadi ruang untuk belajar dan berdamai, bukan membuka kembali luka lama,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Alam menegaskan setiap tokoh nasional, termasuk Presiden Soeharto, memiliki jasa dan catatan perjuangan tersendiri dalam perjalanan bangsa.

Baca juga: BEM Unsuda Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional

“Tidak ada pemimpin yang sempurna. Namun, menilai jasa seseorang seharusnya dilakukan secara objektif dan proporsional, bukan karena perbedaan politik atau luka masa lampau,” tegasnya.

Menurut ALam, bangsa Indonesia yang dikenal cinta perdamaian harus mengedepankan semangat rekonsiliasi, bukan dendam. “Dendam sejarah tidak layak diwariskan kepada generasi muda. Yang harus diwariskan adalah semangat memaafkan dan bersatu membangun masa depan bangsa,” katanya.

Alam juga mengajak seluruh tokoh politik dan partai di Indonesia untuk menjadi teladan dalam menjaga perdamaian dan persaudaraan. “Kita semua punya tanggung jawab moral menjaga bangsa ini tetap utuh. Perbedaan pendapat adalah hal wajar, tapi jangan sampai merusak persatuan,” ucapnya.

(cip)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |