Tony Blair Institute Terlibat Proyek Pembersihan Etnis Gaza Riviera Trump

16 hours ago 31

loading...

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Foto/tasnim

GAZA - Tony Blair Institute (TBI) terlibat dalam apa yang diyakini banyak orang sebagai cetak biru untuk pembersihan etnis Gaza. Kabar itu muncul menyusul pengungkapan bahwa lembaga yang didirikan mantan Perdana Menteri Inggris tersebut berpartisipasi dalam proyek perencanaan pascaperang yang kontroversial yang mengusulkan pemindahan massal warga Palestina.

Rencana pemindahan warga Gaza itu pertama diungkap oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Rincian keterlibatan TBI terungkap dalam investigasi Financial Times. Terungkap bahwa skema tersebut, yang dikembangkan pengusaha Israel dan dimodelkan oleh Boston Consulting Group (BCG), mencakup insentif ekonomi untuk secara paksa “merelokasi” hingga setengah juta warga Palestina dan mengubah daerah kantong yang terkepung itu menjadi zona investasi mewah yang dijuluki “Gaza Riviera”.

BCG mengembangkan model keuangan yang memperkirakan biaya pemindahan hingga 500.000 warga Palestina dari Gaza sebagai bagian dari proyek yang secara internal diberi label “Aurora”.

Pemodelan tersebut mencakup apa yang disebut "paket relokasi" senilai sekitar USD9.000 per orang, yang dibingkai sebagai sukarela tetapi secara luas dikutuk sebagai skema terselubung untuk memindahkan penduduk Gaza.

Pada saat yang sama, staf dari TBI dikatakan telah berpartisipasi dalam grup pesan dan panggilan perencanaan tempat mereka mengedarkan proposal internal untuk transformasi ekonomi Gaza pascaperang.

Ini termasuk visi "Gaza Riviera", pulau-pulau buatan yang dimodelkan pada pembangunan Dubai, zona perdagangan berbasis blockchain, dan pusat manufaktur dengan pajak rendah.

Meskipun TBI kemudian menjauhkan diri dari rencana akhir, partisipasinya yang terdokumentasi telah menimbulkan kekhawatiran serius tentang keterlibatannya dalam upaya merekayasa ulang demografi Gaza dengan kedok rekonstruksi.

Menurut FT, BCG dipekerjakan pada Oktober 2024 oleh Orbis, kontraktor yang berbasis di Washington, untuk membantu mendirikan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang kontroversial.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |