loading...
PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) melaporan kinerja di semester I-2025. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar USD 172,2 juta atau setara Rp2,8 triliun pada semester I-2025 meski mengalami penurunan 31% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar USD 248,7 juta. Penurunan ini dipicu komitmen perseroan mempercepat transisi ke bisnis berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan terhadap batu bara.
Direktur TBS Juli Oktarina menjelaskan, penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh turunnya volume penjualan batubara dari 1,7 juta ton menjadi 0,7 juta ton, serta anjloknya harga rata-rata dari USD 83/ton ke USD 52,9/ton. "Kami sengaja menahan penjualan untuk menunggu harga lebih baik, sekaligus mengurangi ketergantungan pada batubara," ujar dia dalam keterangan resmi, Kamis (31/7).
Segmen batubara kini menyumbang 53% dari total pendapatan, turun drastis dari 82% di 2024. Sementara itu, bisnis baru seperti pengelolaan limbah mulai menunjukkan kontribusi signifikan dengan pendapatan USD 59,6 juta dan margin EBITDA 17%.
Baca Juga: TBS Energi Tuntaskan Pembiayaan PLTS Terapung di Batam
Meski pendapatan turun, TBS mencatatkan langkah strategis melalui divestasi dua PLTU—PT Minahasa Cahaya Lestari dan PT Gorontalo Listrik Perdana—yang menghasilkan dana segar USD 123,6 juta. Divestasi ini menyebabkan rugi non-kas USD 96,9 juta, sehingga perseroan mencatat rugi bersih USD 115,3 juta di semester I-2025.
"Rugi ini bersifat non-kas dan justru memperkuat likuiditas kami. Yang penting, divestasi PLTU mengurangi emisi karbon kami sebesar 1,4 juta ton CO₂ atau 86% secara tahunan," tegas Juli.
Perhitungan emisi ini telah melalui audit terbatas oleh EY Indonesia. Di sektor energi terbarukan, TBS mengembangkan PLTS Terapung Tembesi dengan kapasitas 46 MWp di Batam yang ditargetkan beroperasi 2026, serta PLTMH Sumber Jaya dengan kapasitas 6 MW yang sudah berjalan sejak Januari 2025. Kedua proyek tersebut menjadi tulang punggung strategi transisi energi bersih perseroan.