Masjid Istiqlal Gelar Salat Gerhana Bulan, Ini Waktunya

12 hours ago 25

loading...

Masjid Istiqlal Jakarta akan menggelar salat gerhana bulan total. Bagi umat Islam yang ingin mengikuti bisa salat bersama pada Senin (8/9/2025) dini hari. Foto/Ist

JAKARTA - Masjid Istiqlal Jakarta akan menggelar salat gerhana terkait fenomena alam gerhana bulan total. Bagi umat Islam yang ingin mengikutinya bisa mengikuti pada Senin (8/9/2025) dini hari. Dalam rangkaian salat gerhana ini maka Masjid Istiqlal akan buka selama 24 jam.

“Pelaksanaan salat gerhana dimulai pada Senin 8 September 2025 pukul 00.30 sampai 01.53 WIB di Lantai Utama Masjid Istiqlal,” tulis pernyataan yang dikutip dari akun Instagram resmi @masjidistiqlal.official, Minggu (7/9/2025).

Baca juga: Gerhana Bulan Total Malam Ini, Muhammadiyah Imbau Masyarakat Gelar Salat Gerhana

Adapun yang bertindak sebagai imam dan khatib yakni Ahmad Husni Ismail dan bilal Ilham Mahmudin.

“Masjid Istiqlal dibuka 24 jam pada Ahad, 7 September 2025,” ujarnya.

Sebelumnya, langit Indonesia akan dihiasi fenomena alamberupa gerhana bulan total (GBT), padaMinggu (7/9/2025). Peristiwa ini akan berlangsung hingga Senin (8/9/2025) dini hari, dan diprediksi dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia, selama cuaca cerah.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan total kali ini akan berlangsung selama 5 jam 29 menit 48 detik. Dalam satu tahun, terjadi minimal dua gerhana bulan dan dua gerhana matahari. Tahun 2025 pun demikian.

Baca juga: Kapuspen: TNI Tidak Memiliki Niat Memberlakukan Darurat Militer

Sepanjang tahun ini ada dua gerhana bulan total yang bisa diamati dari indonesia dan dua gerhana matahari sebagian yang tidak tampak dari Indonesia.

Gerhana bulan total pertama tahun 2025 terjadi bulan Maret dan hanya bisa teramati dari Indonesia timur. Itupun pada fase akhir ketika bulan berada di penumbra Bumi dan tampak samar alias sedikit lebih redup.

Untuk gerhana bulan total kedua dan terakhir di tahun 2025, seluruh masyarakat Indonesia bisa menyaksikan seluruh proses gerhana Bulan total. Singkatnya, pengamat di Indonesia bisa menyaksikan kehadiran bulan purnama yang tampak merah di langit malam.

Gerhana bulan bukan peristiwa langka. Dalam satu tahun, gerhana bulan bisa terjadi saat bumi berada di antara matahari dan bulan. Ketika itu terjadi, cahaya matahari terhalang mencapai bulan, yang artinya tidak akan ada cahaya yang diterima untuk dipantulkan ke bumi. Posisi ini hanya bisa terjadi saat bulan berada pada fase purnama.

Akan tetapi, gerhana tidak terjadi setiap bulan purnama, karena orbit bulan yang miring 5° terhadap orbit bumi membuat ketiganya jarang segaris sempurna.

(shf)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |