AS Beri F-16 Senilai Rp11,43 Triliun kepada Pakistan, Apa Itu Sinyal Bahaya bagi India?

6 hours ago 27

loading...

AS Beri F-16 senilai triliun rupiah kepada Pakistan. Foto/X

ISLAMABAD - Amerika Serikat menyetujui penjualan teknologi canggih dan peningkatan untuk pesawat tempur F-16 Pakistan senilai sekitar USD686 juta atau Rp11,43 triliun.

Kesepakatan itu tercapai di tengah ketegangan yang memanas antara Pakistan dan negara tetangganya, India, yang terlibat dalam perang lima hari setelah serangan pemberontak di Kashmir yang dikelola India pada Mei tahun ini. AS baru-baru ini menekan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk membeli lebih banyak senjata darinya.

AS Beri F-16 Senilai Rp11,43 Triliun kepada Pakistan, Apa Itu Sinyal Bahaya bagi India?

1. Pakistan Memiliki 80 Jet Tempur F-16

Praveen Donthi, seorang analis senior di organisasi non-pemerintah (NGO) International Crisis Group yang berbasis di Brussels, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa persetujuan terbaru ini merupakan bagian dari kesepakatan pemeliharaan tahun 2022 yang disetujui AS untuk mempertahankan armada F-16 Pakistan.

“Kesepakatan F-16 tetap menjadi bagian penting dari hubungan bilateral AS-Pakistan yang lebih luas, itulah sebabnya ada kesinambungan dari Presiden Biden ke Presiden Trump, meskipun ada beberapa penundaan. Kedua belah pihak menekankan kegunaan armada tersebut dalam operasi kontra-terorisme bersama di kawasan ini.”

Kesepakatan AS terbaru adalah untuk penjualan teknologi, yang akan mendukung dan meningkatkan armada F-16 Pakistan yang ada. Hal ini dikonfirmasi dalam laporan yang dikirim ke Kongres AS oleh Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) pada 4 Desember.

Pakistan diyakini memiliki 70 hingga 80 F-16 yang beroperasi. Beberapa di antaranya adalah model Block 15 yang lebih tua, tetapi telah ditingkatkan, beberapa adalah F-16 bekas Yordania, dan beberapa adalah model Block 52+ yang lebih baru.

Penawaran AS mencakup pembaruan perangkat keras dan perangkat lunak untuk peningkatan operasi penerbangan dan sistem elektronik pesawat; sistem Identifikasi Kawan atau Musuh (IFF) Tingkat Lanjut, yang memungkinkan pilot untuk mengidentifikasi pesawat kawan dari pesawat musuh; peningkatan navigasi; suku cadang dan perbaikan.

Baca Juga: Jeddah Tower Sudah Capai 80 Lantai, Burj Khalifa Segera Terkalahkan?

2. Pakistan Diperkuat Berbagai Teknologi Militer AS

Selain dukungan dan peningkatan senilai USD649 juta untuk F-16, penjualan AS juga mencakup peralatan pertahanan utama (MDE), yaitu barang-barang peralatan militer penting dalam daftar amunisi AS, senilai USD37 juta. Ini termasuk 92 sistem Link-16.

Link-16 adalah jaringan tautan data taktis militer yang aman yang memungkinkan komunikasi waktu nyata antara pesawat militer, kapal, dan pasukan darat. Ini memungkinkan komunikasi melalui pesan teks dan gambar.

Enam badan bom serbaguna Mk-82 inert seberat 500 pon (226,8 kg) adalah jenis MDE lain yang diizinkan untuk dijual ke Pakistan. Ini adalah selongsong logam kosong dari bom Mk-82, yang digunakan untuk pelatihan atau pengujian.

Alih-alih bahan peledak seperti tritonal – campuran trinitrotoluene (TNT) dan bubuk aluminium yang digunakan dalam amunisi – selongsong diisi dengan material berat seperti beton atau pasir. Mk-82 adalah bom tak berpemandu yang dikembangkan oleh AS. Bom ini juga dapat digunakan sebagai hulu ledak untuk amunisi berpemandu presisi.

3. F-16 Jadi Jet Tempur Paling Banyak Digunakan di Dunia

F-16, juga disebut F-16 Fighting Falcon atau Viper, adalah pesawat bermesin tunggal yang digunakan untuk pertempuran udara-ke-udara dan serangan udara-ke-permukaan oleh AS dan sekutunya.

Pesawat jet ini saat ini diproduksi oleh perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan AS, Lockheed Martin, yang mengambil alih produksi pada tahun 1995. Pesawat ini awalnya dikembangkan oleh General Dynamics, sebuah perusahaan industri dan teknologi AS.

Pesawat jet ini dikembangkan menjelang akhir perang di Vietnam, di mana Mikoyan-Gurevich (MiG) Soviet mengalahkan pesawat tempur AS yang lebih berat dan lebih lambat. Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1974.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |