IPO per November Himpun Dana Rp15,35 Triliun, Ini Dua Terbesar

3 weeks ago 53

loading...

Aktivitas penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Indonesia hingga 14 November 2025 menunjukkan kinerja positif dengan total penghimpunan dana mencapai USD921 juta. Foto/Dok

JAKARTA - Aktivitas penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di bursa saham Indonesia hingga 14 November 2025 menunjukkan kinerja positif dengan total penghimpunan dana mencapai USD921 juta atau sekitar Rp15,35 triliun. Dari 24 perusahaan yang melantai, sektor energi dan sumber daya menjadi kontributor terbesar terhadap total dana tersebut.

Deloitte Southeast Asia mencatat bahwa dominasi di sektor energi mencakup perusahaan minyak dan gas, energi terbarukan, serta jasa penunjang pertambangan. Kinerja sektor ini didorong oleh dua IPO besar, yakni PT Merdeka Gold Resource Tbk (EMAS) yang menghimpun dana sebesar USD279 juta atau Rp4,65 triliun dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang meraup dana sebesar USD144 juta atau Rp2,4 triliun.

Baca Juga: 3 Perusahaan Bakal Masuk Pipeline IPO Jelang Akhir Tahun 2025

Di posisi berikutnya, sektor real estate menunjukkan performa solid melalui IPO PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), perusahaan yang berafiliasi dengan Agung Sedayu Group. Adapun sektor konsumer menempati peringkat ketiga, dipimpin oleh pencatatan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI).

“Aktivitas IPO di Indonesia didorong oleh sektor industri, energi, konsumer, dan layanan kesehatan, dengan preferensi investor yang kuat terhadap perusahaan yang memiliki fundamental kuat, prospek jangka panjang, dan dukungan pemerintah,” kata Capital Markets Services Leader Deloitte Southeast Asia, Tay Hwee Ling dalam konferensi pers secara daring pada Selasa (18/11/2025).

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |