4 Tantangan Masa Depan Kota Gaza Pascaperang, dari 700.000 Ton Sampah hingga Kelaparan

3 hours ago 35

loading...

Kota Gaza menghadapi serangkaian tantangan setelah perang dengan Israel. Foto/X/@QudsNen

GAZA - Kota Gaza menghadapi serangkaian tantangan mengenai masa depannya. Itu berkaitan dengan pembangunan infrastruktur pascaperang dengan Israel.

4 Tantangan Masa Depan Kota Gaza Pascaperang, dari 700.000 Ton Sampah hingga Kelaparan

1. 700.000 Ton Sampah

Melansir Anadolu, Serikat Kota Jalur Gaza memperingatkan konsekuensi dari 700.000 ton sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sampah sembarangan, karena kota-kota tersebut tidak dapat menyediakan layanan penting, bahkan yang paling minimal, akibat kekurangan bahan bakar dan peralatan yang parah.

Alaa Al-Batta, wakil ketua serikat pekerja, mengatakan kepada Anadolu bahwa pemerintah kota menghadapi "persamaan yang mustahil" akibat kerusakan infrastruktur yang masif, kekurangan bahan bakar, dan kerusakan mesin serta peralatan selama genosida Israel terhadap warga Palestina.

Ia mengatakan faktor-faktor gabungan ini telah membuat pemerintah kota tidak mampu menyediakan layanan dasar bagi penduduk dan pengungsi, meskipun perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berlalu sebulan, tanpa perbaikan yang nyata.

Pejabat Palestina tersebut memperingatkan akan adanya bencana kesehatan dan lingkungan yang mengancam di tengah penumpukan sampah besar-besaran di Gaza.

Ia mengatakan sekitar 700.000 ton sampah menumpuk di wilayah utara dan selatan Jalur Gaza, karena Israel mencegah akses ke tempat pembuangan sampah pusat yang terletak di zona perbatasan yang dikuasainya berdasarkan gencatan senjata di sebelah timur yang disebut "garis kuning".

Ia mencatat bahwa penumpukan sampah juga telah menyebabkan penyebaran nyamuk dan hewan pengerat serta pencemaran air tanah.

2. Kekurangan Bahan Bakar

Al-Batta menggambarkan kekurangan bahan bakar di Gaza, terutama bagi kota-kota, sebagai "krisis paling berbahaya dan mendesak" saat ini.

Ia mengatakan kota-kota terpaksa meminjam bahan bakar, dan ketika tidak bisa, mereka harus mengurangi operasional harian karena tidak dapat mengoperasikan kendaraan dan fasilitas layanan.

Ia menyerukan tindakan segera dari Arab dan internasional untuk memasok bahan bakar yang dibutuhkan kota-kota untuk mempertahankan layanan penting.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |