Xi Jinping dan Putin Bertemu, China Perkuat Dukungan Ekonomi ke Rusia

3 hours ago 12

loading...

Presiden cHINA Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Parade Hari Kemenangan di Moskow. FOTO/Anadolu

JAKARTA - Presiden China, Xi Jinping, mengunjungi Moskow pekan ini untuk menghadiri Parade Hari Kemenangan Rusia, di mana Presiden Vladimir Putin memamerkan kekuatan militer sebagai upaya mempererat hubungan dengan Beijing. Parade ini merayakan ulang tahun ke-80 kemenangan Soviet atas Nazi Jerman dan bertujuan menunjukkan ketangguhan Rusia di panggung dunia.

Xi menegaskan bahwa China berdiri bersama Rusia melawan "penindasan hegemoni" merujuk pada sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh Barat akibat invasi Rusia ke Ukraina. "Rasa saling percaya antara China dan Rusia tumbuh semakin dalam," ujar Xi dikutip dari DW, Sabtu (10/5).

Kunjungan Xi memiliki makna simbolis yang kuat, mengingat ia adalah salah satu dari sedikit pemimpin dunia yang hadir dalam parade tersebut. Hubungan pribadi antara Xi dan Putin juga semakin erat, dengan Xi menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan Putin dibandingkan pemimpin lainnya.

Baca Juga: Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia

Sejak sanksi Barat ingin melumpuhkan ekonomi Rusia, Moskow semakin bergantung pada China sebagai penyelamat ekspor energi dan bahan baku. Perdagangan bilateral antara kedua negara melonjak hingga USD244 miliar tahun lalu dengan ekspor Rusia ke China meningkat 63% menjadi USD129,3 miliar. China kini menjadi sumber utama impor minyak mentah Rusia menyuplai sekitar seperlima dari total impor.

Selain itu, hubungan militer antara kedua negara juga semakin erat, dengan peningkatan latihan perang bersama dan berbagi teknologi pertahanan. Tanpa dukungan ekonomi dari China, Rusia diperkirakan akan menghadapi kesulitan yang lebih besar.

China juga memberikan akses kepada Rusia untuk barang-barang manufaktur dan teknologi yang tidak dapat diproduksi sendiri, yang semakin penting dalam konteks sanksi Barat. Meskipun Rusia terisolasi di arena internasional, dukungan China sangat penting untuk mempertahankan upaya perang Rusia di Ukraina. Namun, sanksi sekunder AS terhadap Rusia menghambat perdagangan antara kedua negara.

Baca Juga: Rusia dan China Kebut Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia 2

Kendati demikian, bank-bank China mengabaikan ancaman sanksi AS untuk memperkuat hubungan dagang dengan Rusia. Salah satu fokus pembicaraan Xi dan Putin adalah proyek pipa gas Power of Siberia 2 diharapkan dapat menyalurkan 50 miliar meter kubik gas Rusia ke China. Meskipun negosiasi sedang berlangsung, menunjukkan ketergantungan Rusia yang semakin besar pada China.

(nng)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |