Utang Kereta Cepat Whoosh Bikin Heboh, Luhut Singgung Soal Keberanian Ambil Keputusan

11 hours ago 26

loading...

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung alias Whoosh merupakan representasi keberanian. Foto/Dok

JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung alias Whoosh merupakan representasi keberanian pengambilan keputusan pemerintah menuju kemandirian bangsa.Luhut menjelaskan, terlepas dari segala pro dan kontra terkait beban utang yang melekat proyek ini, nyatanya whoosh telah mampu menutup biaya operasionalnya sendiri dan melayani lebih dari 12 juta penumpang sejak beroperasi pada Oktober 2023 sampai Februari 2025 dan memberi dampak ekonomi yang besar bagi wilayah yang dilintasinya.

"Whoosh menjadi bukti bahwa keberanian mengambil keputusan strategis adalah awal menuju kemandirian bangsa," kata Luhut mengutip unggahan resmi akun Instagram pribadinya.

Luhut mengaku setiap kali ada agenda yang diselenggarakan di Kota Bandung, Whoosh menjadi pilihan moda transportasi utama. Hal ini mempertimbangkan efisiensi waktu yang dihasilkan, dari sebelumnya perjalanan darat makan waktu 3-4 jam, kini bisa ditempuh hanya dalam 30-60 menit.

Baca Juga: Jokowi Sebut Whoosh Bukan Cari Laba, Purbaya: Ada Betulnya Sedikit

"Lepas dari pro dan kontra yang terjadi, faktanya Whoosh kini sudah mampu melayani lebih dari 12 juta penumpang sejak beroperasi pada 2023," tambahnya.

Melengkapi unggahan di akun media sosial Instagram miliknya, Luhut menyebut kekuatan sebuah bangsa lahir dari kemampuannya bernavigasi di tengah tantangan zaman, sembari tetap menjaga arah pembangunan agar tetap berpihak pada kesejahteraan masyarakat dan kemajuan negerinya.

Baca Juga: Bom Waktu Utang Kereta Cepat Whoosh, Luhut Sebut Presiden Bakal Bentuk Tim Khusus

"Saya berpendapat bahwa setiap pekerjaan besar yang tuntas, pasti ada tim yang solid di baliknya. Karena itulah saya tegaskan kepada para perwira untuk belajar mengelola sebuah tim. Tentara hari ini tidak boleh hanya mahir memegang senjata, tetapi harus punya skillmanajerial bagaimana membentuk tim yang solid," pungkas Luhut.

(akr)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |