loading...
Uni Eropa menginginkan agar Rusia tidak boleh memecah belah AS dan Eropa. Foto/X/@NATO
LONDON - Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Kaja Kallas mengklaim, perpecahan transatlantik 'akan membuat Rusia lebih kuat'.
"Jangan biarkan mereka melakukan itu," kata Kallas kepada Euronews dalam sebuah wawancara eksklusif. "Rusia ingin melihat AS dan Eropa terpecah belah. Jangan biarkan mereka melakukan itu," katanya.
Kallas mengatakan bahwa "tidak ada perpecahan" antara Brussels dan pemerintahan Trump, dan mendesak kedua belah pihak untuk tetap bersatu dalam menghadapi agresi Rusia di Ukraina.
Kallas juga mengatakan bahwa pembicaraan saat ini adalah "diplomasi bolak-balik" dan bahwa Eropa akan memiliki tempat di meja perundingan ketika negosiasi formal mengenai penyelesaian perdamaian dimulai.
"Tidak ada meja perundingan di mana Rusia dan Ukraina duduk saat ini. Ini adalah diplomasi bolak-balik," katanya, sehari setelah panggilan telepon antara Donald Trump dan Vladimir Putin di mana kedua presiden sepakat untuk menghentikan sementara serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina selama 30 hari.
"Tentu saja agar kesepakatan apa pun berhasil, Anda memerlukan orang Eropa di meja perundingan untuk menyetujui kesepakatan tersebut. Karena implementasi kesepakatan harus berada di tangan Eropa."
Ketika ditanya tentang tanggapannya terhadap panggilan telepon Putin-Trump, Kallas berkata: "Sangat menyenangkan melihat bagaimana keadaan ini berjalan. Trump jelas bahwa bantuan untuk Ukraina tidak dibahas. Putin mengatakan itu dibahas. Saya lebih suka mempercayai Trump dalam hal ini daripada Presiden Putin."
Menurut laporan, Putin menuntut agar Barat menghentikan pengiriman bantuan militernya ke Ukraina sebagai prasyarat untuk gencatan senjata terbatas selama 30 hari. Trump kemudian mengklaim dalam sebuah wawancara dengan Fox News bahwa bantuan militer "tidak dibahas."
Baca Juga: Gencatan Senjata Versi Trump Jadi Pertaruhan Besar Putin
Trump juga memuji seruan itu sebagai "produktif", tetapi gencatan senjata terbatas yang disepakati tidak mencapai penghentian menyeluruh pertempuran di darat, laut, dan udara yang diharapkan dapat diamankan oleh Presiden AS.