Keluarga Muslim Jadi Juru Kunci Makam Suci Yerusalem, Bukti Nyata Tolerasi

6 hours ago 29

Minggu, 13 Juli 2025 - 13:49 WIB

loading...

Keluarga Muslim Jadi...

Keluarga Joudeh dan Nusseibeh, keluarga muslim yang secara turun temurun dipercaya untuk menjaga Gereja Makam Suci untuk mencegah perselisihan. Foto ist

Keluarga muslim ini menjadi juru kunci atau penjaga Gereja Makam Kudus/Suci ( The Church of The Holy Sepulchre) yang terletak di Kota Tua Al Quds, Palestina . Gereja ini dipercaya sebagai tempat penyaliban serta makam Yesus atau Nabi Isa. Ribuan peziarah dari seluruh dunia mendatangi tempat ini, dan penjaga makam yang muslim ini menjadi bukti perdamaian ratusan tahun yang tak tergerus dan menjadi salah satu contoh toleransi di Yerusalem, Palestina.

Mereka adalah keluarga Joudeh dan Nusseibeh. Kisahnya berawal, sejak penaklukan pemimpin Muslim atas Yerusalem pada 1187, meletus perselisihan di antara denominasi Kristen terkait siapa yang harus memegang kunci serta membuka dan menutup pintu gerbang gereja. Kesepakatan pun diambil, dua keluarga Muslim dipercaya untuk menjaga Gereja Makam Suci untuk mencegah perselisihan lebih lanjut.

Keluarga Joudeh dan Nusseibeh yang berasal dari Kota Yerusalem sudah berbagi tanggung jawab selama berabad-abad. Keluarga Joudeh bertugas sebagai pemegang kunci gerbang Gereja Makam Suci. Sementara keluarga Nusseibeh bertanggung jawab untuk membuka gerbang serta memberikan izin peziarah untuk masuk dalam gereja.

Keluarga Joudeh sudah memegang kunci tersebut selama beberapa generasi. Kunci yang telah berusia 500 tahun tersebut mempunyai panjang 12 inci dengan pegangan logam segitiga. Sementara kunci yang berusia 850 tahun sudah lama rusak setelah digunakan berabad-abad.

Di rumahnya, Joudeh menyimpan foto kakek serta kakek buyutnya yang pernah memegang tugas tersebut. Selain itu, keluarganya juga menyimpan kontrak bersejarah yang menganugerahkan pekerjaan ini kepada keluarganya. Menurut Joudeh, tugas tersebut adalah warisan keluarga.

Sementara, keluarga Nusseibeh bertugas untuk membuka pintu gerbang serta mengizinkan umat Nasrani untuk masuk ke dalam gereja. Saat Nusseibeh tiba di gereja pada pagi hari, ia kemudian mengambil kunci dari Joudeh dan menaiki tangga untuk membuka kunci atas. Nusseibeh kemudian turun dari tangga untuk membuka kunci yang lebih rendah. Dia membuka pintu gereja untuk para peziarah. Semua proses tersebut dilakukannya dari pagi hingga malam hari dan kemudian gereja kembali dikunci.

Baca juga: Menghargai Perbedaan dan Dalil-dalilnya

(wid)

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Keluarga Muslim Jadi...

1 menit yang lalu

Menteri Agama Berharap...

3 jam yang lalu

Begini Hukum Menafkahi...

4 jam yang lalu

Layanan Kesehatan Haji...

4 jam yang lalu

Inilah 4 Wanita Penghuni...

8 jam yang lalu

Baca Istighfar Ini Sebelum...

18 jam yang lalu

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |