loading...
Tiket kereta periode mudik (H-10 Lebaran hingga H1 Lebaran), 29 Maret 2025 atau H-2 Lebaran 2025 mencetak penjualan tiket tertinggi dan diprediksi menjadi puncak arus mudik Lebaran tahun ini. Foto/Dok
JAKARTA - Tiket keretaapi periode mudik (H-10 Lebaran hingga H1 Lebaran), 29 Maret 2025 atau H-2 Lebaran 2025 mencetak penjualan tiket tertinggi dan diprediksi menjadi puncak arus mudik Lebaran tahun ini. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah menyiapkan 2.890.537 tiket reguler (belum termasuk tiket KA tambahan) di masa angkutan Lebaran 2025, mulai dari H-10 hingga H+10.
Peningkatan jumlah penjualan tiket mulai terasa pada H-5 hingga H-2. Melalui informasi ini, pelanggan diharapkan dapat merencanakan jadwal mudik dengan lebih baik dan menggunakan beberapa alternatif, dengan memilih tanggal keberangkatan di luar tanggal favorit, atau merencanakan perjalanan dengan kereta api yang bersifat persambungan.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat penjualan tiket kereta api untuk keberangkatan 29 Maret 2025 atau H-2 Lebaran mencapai 75.189. Angka ini setara 57% dari total kapasitas pada hari tersebut.
Vice President of Public Relations KAI, Anne Purba mengatakan, hingga 18 Februari 2025 tiket kereta yang telah terjual menyentuh 697.668 atau 35% dari 1.975.623 tiket. Jumlah ini untuk keberangkatan H-10 hingga H+3 Lebaran.
Beberapa rute favorit masyarakat adalah Jakarta - Surabaya, Jakarta - Solo, Bandung - Blitar, Yogyakarta - Banyuwangi, Jakarta - Purwokerto, dan Jakarta - Purworejo.
"Beberapa perjalanan kereta api telah mencapai okupansi 100 persen untuk perjalanan dari barat ke timur pada jam dan hari-hari tertentu menjelang Idul Fitri," ujar Anne, Selasa (18/2/2025).
Kereta seperti Argo Semeru, Bima, Argo Dwipangga, Brawijaya, Gajayana, Majapahit, Turangga, Malabar, Cakrabuana, Tegal Bahari, dan Gunungjati menjadi pilihan utama para pemudik.
"Kami melihat tingginya minat masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai moda transportasi mudik Lebaran," paparnya.