loading...
Laporan investigasi militer ungkap kapal perang Amerika Serikat tembak jatuh jet tempur F/A-18 Super Hornet di atas Laut Merah karena dikira rudal Houthi Yaman. Foto/US Air Force
WASHINGTON - Laporan investigasi militer Amerika Serikat (AS) mengungkap kapal perang Amerika menembak jatuh sebuah jet tempur F/A-18 Super Hornet di atas Laut Merah pada akhir 2024 karena operator kapal mengira pesawat itu sebagai rudal yang ditembakkan kelompok Houthi Yaman. Laporan tersebut dirilis hari Kamis.
Ada dua jet tempur Super Hornet yang ditembaki kapal perang USS Gettysburg saat itu, dengan satu di antaranya terkena tembakan.
Seorang pilot Angkatan Laut AS yang jet tempurnya secara keliru ditembak jatuh tersebut mengatakan kepada para penyelidik bahwa dia melihat apa yang dia gambarkan sebagai "nyawanya" berkelebat di depan matanya sebelum dia melontarkan diri dari pesawat naas itu.
Baca Juga: 4 Drone Misterius Nyaris Tabrak Pesawat Presiden Ukraina Zelensky di Langit Irlandia
Laporan investigasi juga mengungkap bahwa kapal perang itu juga menargetkan pesawat ketiga dalam insiden "friendly-fire", tetapi operator tidak jadi menarik pelatuknya.
USS Gettysburg dan kapal perang lainnya saat itu berada dalam gugus tempur yang dipimpin oleh kapal induk USS Harry S Truman. Kapal-kapal itu dikerahkan pada September 2024 dan memasuki Laut Merah tiga bulan kemudian untuk mengambil alih operasi tempur Angkatan Laut melawan Houthi yang didukung Iran, yang pada saat itu telah menyerang jalur pelayaran utama selama hampir satu tahun.
Insiden mengerikan itu tepatnya terjadi pada 22 Desember, hanya tujuh hari setelah kapal-kapal Amerika memasuki Laut Merah. Kedua penerbang jet tempur Super Hornt, yakni pilot dan perwira persenjataan, berhasil melontarkan diri dengan selamat dari pesawat tempur senilai sekitar USD60 juta tersebut.
















































