Terence Crawford Bongkar Fakta Mengejutkan: Lawan Terberatnya Bukan Canelo Alvarez

10 hours ago 28

loading...

Terence Crawford Bongkar Fakta Mengejutkan: Lawan Terberatnya Bukan Canelo Alvarez

Terence Crawford membuat pernyataan mengejutkan usai mengumumkan pensiun dari dunia tinju profesional. Petinju berjuluk Bud itu justru tidak menyebut Canelo Alvarez sebagai lawan terberat sepanjang kariernya, meski baru saja menaklukkan bintang asal Meksiko tersebut dalam duel akbar tahun ini.

Crawford, yang menutup kariernya dengan rekor gemilang dan sederet gelar juara dunia, mengungkapkan bahwa tantangan tersulit yang pernah ia hadapi datang dari Yuriorkis Gamboa. Pernyataan itu disampaikannya dalam perbincangan bersama streamer Adin Ross. Menurut Crawford, duel melawan Gamboa di kelas ringan pada 2015 menjadi ujian paling berat sepanjang perjalanannya di ring.

Pertarungan tersebut terjadi saat Crawford mempertahankan sabuk juara dunia WBO kelas ringan. Gamboa, yang kala itu digadang-gadang sebagai calon penerus Floyd Mayweather Jr. , tampil eksplosif di awal laga dan beberapa kali merepotkan sang juara. Crawford bahkan mengakui dirinya sempat berada dalam tekanan sebelum akhirnya mampu mengendalikan pertarungan.

Seiring berjalannya laga, Crawford mulai menemukan ritme. Ia menjatuhkan Gamboa pertama kali di ronde kelima, lalu terus menekan hingga mencatatkan total empat knockdown sebelum mengakhiri pertarungan dengan kemenangan TKO pada ronde kesembilan. Meski menang meyakinkan, Crawford mengakui Gamboa sempat memberinya ancaman serius dan memaksanya keluar dari situasi sulit.

Pernyataan ini terasa kontras dengan kemenangan dominan Crawford atas Canelo Alvarez pada September lalu di Allegiant Stadium. Dalam duel yang disebut sebagai Fight of the Century, Crawford tampil hampir tanpa cela dan merebut status juara dunia tak terbantahkan di kelas menengah super, membuat Canelo gagal mengembangkan permainan.

Tak lama setelah kemenangan bersejarah tersebut, Crawford mengumumkan gantung sarung tinju. Petinju berusia 38 tahun itu menegaskan keputusannya murni karena faktor usia dan rasa puas terhadap pencapaian karier. Ia merasa tak lagi memiliki hal yang perlu dibuktikan, setelah menghabiskan lebih dari tiga dekade hidupnya di dunia tinju dan menorehkan prestasi yang sulit ditandingi.

(sto)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |