loading...
Kabinet Jepang menyetujui anggaran pertahanan rekor di tengah meningkatnya ketegangan keamanan dengan China. FOTO/AP
JAKARTA - Kabinet Jepang menyetujui anggaran pertahanan rekor lebih dari USD58 miliar atau setara Rp973 triliun untuk tahun fiskal 2026, di tengah meningkatnya ketegangan keamanan dengan China. Anggaran tersebut naik 9,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan menjadi bagian dari percepatan pembangunan militer Tokyo.
Anggaran fiskal yang mulai berlaku pada April 2026 itu merupakan tahun keempat dari program lima tahunan Jepang untuk menggandakan belanja pertahanan hingga mencapai 2 persen dari produk domestik bruto. Dengan kebijakan ini, Jepang diproyeksikan menjadi negara dengan belanja pertahanan terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan China.
“Anggaran ini merupakan jumlah minimum mutlak yang diperlukan Jepang untuk memenuhi kewajiban pertahanannya di tengah lingkungan keamanan paling parah dan kompleks sejak pasca-perang,” kata Menteri Pertahanan Shinjiro Koizumi dikutip dari AP, Senin (29/12/2025).
Baca Juga: Perilaku Militer China Berisiko Picu Insiden Tak Disengaja dengan Jepang
Rancangan anggaran tersebut masih memerlukan persetujuan parlemen sebelum disahkan pada Maret mendatang dan menjadi bagian dari total rencana belanja nasional Jepang yang mencapai sekitar 784 miliar dolar AS. Pemerintah menilai peningkatan anggaran ini penting untuk memperkuat kemampuan pertahanan jangka panjang.
Dalam anggaran itu, Jepang mengalokasikan 177 miliar yen untuk pengadaan rudal permukaan-ke-kapal Type-12 buatan dalam negeri dengan jangkauan sekitar 1.000 kilometer. Penempatan awal rudal tersebut direncanakan di Prefektur Kumamoto, Jepang barat daya, pada Maret, atau satu tahun lebih cepat dari jadwal semula.

















































