Sesalkan Bentrokan di Pemalang, GP Ansor Serukan Perdamaian dan Dialog

1 month ago 540

loading...

Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyesalkan peristiwa kekerasan yang terjadi saat acara peringatan bulan Muharam di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Rabu (23/7/2025) malam. Foto/Istimewa

PEMALANG - Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyesalkan peristiwa kekerasan yang terjadi saat acara peringatan bulan Muharam di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Rabu (23/7/2025) malam. Penggunaan kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat ditolerir.

“Kami mengutuk keras setiap bentuk kekerasan dan penggunaan senjata tajam, khususnya dalam peristiwa di Pemalang. Dalam iklim demokrasi, perbedaan pendapat dapat terjadi kapan saja, namun semua pihak wajib menahan diri dan menjaga suasana damai,” ujar Kepala Satkornas Banser Muhammad Syafiq Syauqi dalam pernyataan tertulis, Kamis (24/7/2025).

Kericuhan di Pemalang melibatkan dua organisasi massa, yakni Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persatuan Islam (FPI), saat Muhammad Rizieq Shihab tiba di lokasi pengajian. Berdasarkan informasi yang beredar, bentrokan dipicu oleh aksi massa PWI-LS yang menolak kehadiran Rizieq Shihab.

Baca juga: Pengajian Habib Rizieq di Pemalang Rusuh, 5 Orang Luka-luka

Peristiwa tersebut menyebabkan lima orang terluka, termasuk seorang anggota kepolisian, akibat serangan senjata tajam dan lemparan batu. Saat ini, seluruh korban tengah menjalani perawatan di RS Siaga Medika Pemalang. Syauqi menegaskan siapa pun pelaku kekerasan harus diproses hukum.

“Kami mendukung penuh proses hukum yang transparan dan adil. Siapapun yang terbukti melanggar hukum harus ditindak dengan sanksi setimpal. Namun penanganannya harus tetap bijak agar tidak memperuncing konflik di akar rumput,” tegas Syauqi.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |