Serangan Jantung dan Asam Lambung Sering Tertukar, Ini Perbedaannya

3 hours ago 18

loading...

Serangan jantung dan asam lambung merupakan kondisi yang sering disalahartikan. Tak sedikit yang panik saat nyeri di dada, karena dikira serangan jantung. Foto/Medical News Today

JAKARTA - Serangan jantung dan asam lambung merupakan kondisi yang sering disalahartikan. Tak sedikit orang yang panik saat mengalami nyeri di dada, karena gejalanya kerap dikira sebagai serangan jantung.

Padahal, dalam banyak kasus, keluhan tersebut justru berasal dari asam lambung yang naik ke kerongkongan atau dikenal dengan istilah heartburn. Serangan jantung dan asam lambung memang sama-sama dapat menimbulkan rasa nyeri di bagian dada.

Namun keduanya adalah kondisi yang sangat berbeda, baik dari penyebab, dampak, hingga penanganannya. Membedakan dua kondisi ini sangat penting, karena kesalahan dalam membaca gejala bisa berakibat fatal.

Serangan Jantung dan Asam Lambung

Baca Juga: Cara Membedakan Nyeri Dada karena GERD dan Serangan Jantung, Kenali Gejalanya

Apa Itu Serangan Jantung?

Serangan jantung terjadi saat aliran darah ke otot jantung tersumbat, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung. Beberapa faktor risiko utamanya termasuk kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, serta tekanan darah tinggi.

Gejala khas serangan jantung mencakup nyeri atau tekanan hebat di dada, digambarkan seperti ada beban berat menekan, yang menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung. Kondisi ini sering disertai sesak napas, mual, keringat dingin, dan rasa lemas.

Dilansir dari Times of India, Senin (5/5/2025), tidak seperti gangguan pencernaan, gejala ini tidak membaik hanya dengan obat rumahan atau antasida.

Apa itu Asam Lambung?

Asam lambung, atau yang dikenal juga dengan istilah heartburn, umumnya disebabkan oleh naiknya asam dari lambung ke kerongkongan. Kondisi ini sangat lazim terjadi, terutama karena kebiasaan makan makanan yang kaya rempah dan berlemak.

Gejalanya berupa sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa asam di mulut, serta ketidaknyamanan setelah makan. Gejala ini biasanya reda dengan konsumsi antasida dan sering kali tidak menjalar ke bagian tubuh lain seperti yang terjadi pada serangan jantung.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |