loading...
Menurut SAP, perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara kini mengadopsi AI dengan kecepatan tinggi untuk berbagai kebutuhan operasional. Foto: SAP
SINGAPURA - Di balik operasional sebuah maskapai kelas dunia seperti Singapore Airlines (SIA), ada ribuan proses rumit yang tak terlihat penumpang.
Salah satu yang paling memakan waktu dan rawan kesalahan adalah mengelola tumpukan kontrak pengadaan—dokumen tebal dalam berbagai bahasa dan format yang harus diproses secara manual. Namun, mimpi buruk administrasi itu kini mulai berakhir.
Dalam acara teknologi akbar SAP NOW AI Tour di Singapura, Kamis (24/7), terungkap bagaimana Singapore Airlines berhasil menaklukkan keruwetan ini dengan mengadopsi "otak cerdas" dari SAP, teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang mengubah cara mereka bekerja.
Ini adalah bukti nyata bahwa AI bukan lagi sekadar jargon futuristik, melainkan solusi konkret yang sudah memecahkan masalah nyata di perusahaan-perusahaan terbesar Asia Tenggara.
Misi Menjinakkan 'Monster' Dokumen
Bayangkan sebuah tim harus membaca ratusan dokumen kontrak dalam format PDF, mencari detail tarif dan syarat-syarat penting, lalu menyalinnya satu per satu ke dalam sistem. Proses ini tidak hanya lambat, tetapi juga sangat berisiko menimbulkan kesalahan manusiawi (human error). Inilah tantangan yang dihadapi SIA.
Bekerja sama dengan SAP, SIA melakukan uji coba menggunakan SAP Document AI. Tujuannya sederhana: melatih sebuah sistem AI untuk membaca, memahami, dan secara otomatis mengekstrak informasi penting dari kontrak-kontrak yang tidak terstruktur tersebut, lalu memasukkannya ke platform pengadaan.
Hasilnya sungguh mencengangkan. Untuk kontrak dengan tingkat kerumitan rendah, AI ini berhasil mencapai tingkat akurasi 100%.