loading...
Perkumpulan Advocaten Indonesia (PAI) menggelar perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-62 tahun sekaligus halal bihalal di kawasan Bandung, Jawa Barat. Foto/Ist
BANDUNG - Perkumpulan Advocaten Indonesia (PAI) menggelar perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-62 tahun sekaligus halalbihalal di kawasan Bandung, Jawa Barat.
Dalam acara ulang tahun tersebut, PAI memperkenalkan logo yang baru, kartu tanda pengenal advokat dan laman website baru sebagai penyempurnaan terhadap organisasi advokat pertama dan tertua di Indonesia .
Ketua Umum PAI Sultan Djunaidi menjelaskan bahwa organisasi advokat PAI saat ini sedang mengikuti perkembangan zaman yang melaju begitu pesat .
“Zaman terus berubah, maka kami harus berinovasi terus menerus untuk mengikuti perkembangan jaman dan tampilan pun harus disesuaikan dengan anak muda zaman sekarang,” kata Sultan dalam keterangannya Minggu (27/4/2025).
Sultan menegaskan, PAI akan terus berkomitmen melahirkan advokat yang berintegritas dan profesional dalam menjalankan tugas untuk menjaga harkat dan martabat profesi advokat .
“PAI sangat menjunjung officium nobile (profesi yang mulia), sehingga kami berkomitmen akan selalu melahirkan advokat yang memiliki integritas dan profesional saat menjalankan tugas profesinya demi harkat dan martabat profesi advokat itu sendiri “ jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PAI Pablo Benua menambahkan bahwa saat ini jumlah advokat yang terdaftar di PAI sebanyak sekitar 16.000 orang anggota.
“Saat ini sudah 16 ribu advokat yang lahir dari organisasi advokat PAI, mereka mengikuti pendidikan khusus profesi advokat di PAI dan disumpah di pengadilan tinggi di wilayah masing-masing berdasarkan Surat Pengajuan Sumpah dari PAI,” ungkap Pablo.
Pablo yakin dengan adanya penyempurnaan tersebut, PAI akan menjadi organisasi advokat terbaik di Indonesia .
“Penyempurnaan tersebut adalah awal dari perubahan pada dunia advokat di Indonesia, dan saya yakin PAI akan menjadi organisasi advokat terbaik di Indonesia. Sehingga kedepannya tidak adalagi advokat yang hanya cari sensasi dan membuat kekisruhan yang hanya mencoreng harkat dan martabat profesi advokat,” tegasnya .
(shf)
