Miliarder Ini Wariskan Kekayaan Rp86,8 Triliun, tapi Diserahkan Bertahap hingga 1.750 Tahun

7 hours ago 32

loading...

Hui Sai Fun, mendiang miliarder properti Hong Kong yang wariskan kekayaan lebih dari Rp86,8 triliun. Namun warisan ini harus diserahkan bertahap hingga 1.750 tahun. Foto/Jayne Stars

HONG KONG - Mendiang miliarder properti Hong Kong Hui Sai Fun telah mewariskan kekayaan sekitar HKD42 miliar (lebih dari Rp86,8 triliun). Namun kekayaan itu tidak serta diserahkan langsung, tapi harus bertahap hingga 1.750 tahun.

Warisan itu diperuntukkan bagi keturunannya, termasuk putra tunggalnya yang masih hidup.

Alih-alih membagi kekayaannya di antara para ahli waris secara langsung seperti biasanya, Hui menempatkan seluruh kekayaannya dalam sebuah perwalian yang membayar HKD2 juta per bulan untuk lima belas anggota keluarganya, termasuk putranya, Julian Hui.

Keputusan miliarder ini, yang meninggal dunia pada usia 97 tahun di tahun 2018, mengejutkan media Hong Kong, yang saat itu menyebutnya "miliarder pelit". Sementara Julian dan istrinya menjadi bahan ejekan orang-orang.

Baca Juga: Perempuan Pribumi Ini Menang Ultramaraton 63 Km usai Berjalan 14 Jam untuk Mencapai Garis Start

Namun, mereka yang akrab dengan sejarah keluarga tersebut tahu bahwa cara Hui mengelola asetnya mencerminkan karakter, visi jangka panjang, dan pemahaman mendalamnya tentang kepribadian putranya.

Kekayaan keluarga Hui berawal dari ayah Hui, Hui Oi Chow, yang lahir dari keluarga petani di Provinsi Guangdong, China tenggara.

Karena kesulitan keuangan, Oi Chow tidak mampu membiayai pendidikan formal di masa kecilnya. Pada usia 10 tahun lebih, dia mengikuti ayahnya ke dermaga untuk bekerja sebagai kuli angkut, membawa dan mengangkut barang.

Selama bertahun-tahun bekerja keras di pelabuhan, dia melihat peluang dari gelombang perdagangan pesisir yang semakin besar dan menabung untuk membeli kapal kargo pertamanya, yang secara resmi melangkah ke industri transportasi laut.

Dia kemudian memperluas bisnisnya hingga mencakup puluhan kapal besar dan operasi yang mencakup Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika, sehingga mendapatkan gelar "raja kapal", menurut laporan The Standard, Jumat (15/8/2025). Dia kemudian merambah ke bisnis real estate dengan Central Development.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |