loading...
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan, Beijing memegang teguh aturan internasional terkait tarif impor tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) dan menentang proteksionisme. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Luar Negeri China , Wang Yi mengatakan, Beijing memegang teguh aturan internasional terkait tarif impor tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) dan menentang proteksionisme. Berbicara di sela-sela pertemuan menteri luar negeri China-Asia Tengah di Kazakhstan, Wang mengutarakan, Beijing akan mencari solidaritas dengan negara-negara lain.
"Terkait tarif adalah tindakan egoisme ekstrem dan intimidasi buat negara-negara tertentu," ungkapnya seperti dilansir Reuters.
Sementara itu Presiden AS, Donald Trump menegaskan dalam sebuah wawancara bahwa negosiasi tarif sedang berlangsung dengan China. Akan tetapi Beijing membantah ada pembicaraan yang sedang berlangsung, setelah munculnya serangkaian sinyal terkait kemajuan diskusi untuk meredam perang dagang yang mengancam melemahkan pertumbuhan ekonomi global.
Wang, yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Uzbekistan Bakhtiyor Saidov, mengatakan China akan mencari solidaritas dengan negara-negara lain dan akan menjunjung tinggi multilateralisme untuk "menyuntikkan stabilitas ke dunia".
Di sisi lain sinyal penurunan tensi perang dagang antara kedua negara adidaya itu muncul ketika Pemerintah China disebut sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan tarif sebesar 125% terhadap sejumlah barang impor dari AS.
Dikutip dari Bloomberg, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, perang tarif ini membuat biaya ekonomi antara China dan AS sangat membebani sejumlah industri.
Disebutkan bahwa pihak berwenang sedang mempertimbangkan untuk menghapus pungutan tambahan untuk peralatan medis dan beberapa bahan kimia industri seperti etana. Para pejabat juga tengah membahas penghapusan tarif sewa pesawat.
(akr)