loading...
Berikut 4 Poin Pernyataan Lengkap IOC Saat Jatuhkan Sanksi ke Indonesia. Foto: Vijesti
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan pernyataan resmi menyusul penolakan visa bagi atlet Israel oleh Pemerintah Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 di Jakarta. Dalam dokumen resminya, Dewan Eksekutif IOC (Executive Board/EB) menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap pembatasan akses atlet ke negara tuan rumah, serta fenomena boikot dan pembatalan kompetisi yang disebabkan oleh ketegangan politik antarnegara.
“Tindakan-tindakan seperti ini merampas hak atlet untuk berkompetisi secara damai dan menghalangi Gerakan Olimpiade dalam menunjukkan kekuatan olahraga,” tulis IOC dalam pernyataannya.
Baca Juga: Indonesia Dilarang Gelar Turnamen Olahraga Internasional Buntut Penolakan Visa Atlet Israel
Rapat daring yang digelar IOC EB pekan ini secara khusus membahas insiden pembatalan visa atlet Israel sekaligus isu global yang kerap berulang terkait akses atlet ke ajang internasional. IOC menegaskan kembali prinsip utamanya: semua atlet, tim, dan ofisial olahraga yang memenuhi syarat harus diizinkan berpartisipasi tanpa bentuk diskriminasi apa pun oleh negara tuan rumah, sesuai dengan Piagam Olimpiade serta prinsip dasar non-diskriminasi, otonomi, dan netralitas politik yang menjadi fondasi Gerakan Olimpiade.
Sebagai tindak lanjut konkret, IOC EB memutuskan empat langkah utama:
1. Menghentikan seluruh dialog dengan Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia, termasuk rencana penyelenggaraan Olimpiade, Youth Olympic Games, dan acara atau konferensi Olimpiade lainnya, hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan resmi bahwa semua peserta akan diizinkan masuk tanpa memandang kewarganegaraan.
2. Merekomendasikan kepada seluruh federasi olahraga internasional untuk tidak menggelar kompetisi atau pertemuan resmi di Indonesia sampai jaminan serupa diberikan.