CEO Danantara Rosan Roeslani Mendorong Sektor Swasta Lebih Aktif Berinvestasi di RI

3 hours ago 13

loading...

Menteri Investasi/BKPM sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani mengharapkan langkah investasi Danantara dapat didukung investor swasta nasional, maupun asing. Foto/Dok

JAKARTA - Pemerintah melalui Danantara berupaya menarik investor swasta dan asing untuk berinvestasi bersama dalam proyek-proyek strategis di Indonesia. Menteri Investasi/BKPM sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani mengharapkan, langkah investasi Danantara dapat didukung investor swasta nasional, maupun asing.

“Dengan keberadaan Danatara ini kita ingin bersama-sama mendorong sektor swasta untuk lebih aktif lagi berinvestasi di Indonesia bersama-sama dengan pemerintah melalui Danantara,” kata Rosan di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Jumat (14/3).

Sejalan dengan strategi penguatan investasi, Rosan menyatakan bahwa pemerintah akan memaksimalkan peran Badan Pengelola Investasi BPI Danantara. Dengan skema ini, Rosan berharap kehadiran Danantara dapat memberikan sinyal positif bagi investor.

Rosan menyebut keikutsertaan pemerintah dalam investasi dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap proyek-proyek yang dikelola. “Karena dengan ini juga memberikan rasa keyakinan untuk para investor dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Rosan menyadari peran sektor swasta lebih dominan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan kapasitas pendanaan pemerintah.

“Dan kemampuan pemerintah dalam hal ini itu kan hanya justru tidak terlalu banyak dibandingkan dengan peran dari sektor swasta,” ujar Rosan.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyatakan, hilirisasi dan energi terbarukan akan menjadi sektor yang difokuskan pemerintah dalam memenuhi target investasi sebesar Rp13.032 triliun dalam 5 tahun ke depan. Tahun ini, pemerintah menargetkan nilai investasi sebesar Rp1.905 triliun.

Adapun selama periode 2025–2029, nilai investasi diperkirakan mencapai Rp13.032 triliun guna mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi 8%. Menurut Rosan, salah satu strategi untuk mencapai target tersebut adalah melalui hilirisasi industri yang menyumbang 23%-24% dari total investasi, baik melalui penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun foreign direct investment (FDI).

“Tidak hanya terbatas pada sektor mineral, hilirisasi juga akan diperluas ke sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional,” ujar Rosan dalam acara Economic Insight 2025, yang digelar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (14/3/2025).

(akr)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |