loading...
Sivitas Akademika Universitas Pakuan (Unpak) Bogor melakukan pendampingan kepada kelompok nelayan di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. FOTO/IST
SUKABUMI - Sivitas Akademika Universitas Pakuan (Unpak) Bogor melakukan pendampingan kepada kelompok nelayan di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Para nelayan diedukasi terkait pentingnya penggunaan es yang tepat, teknik pendinginan hasil tangkapan yang efektif, serta cara menjaga kualitas es agar tidak cepat mencair.
Pendampingan dilaksanakan oleh Program Studi S1 Ilmu Komputer FMIPA dan S1 Manajemen FEB Universitas Pakuan sejak Maret hingga Agustus 2025. Selama ini para nelayan yang sebagian besar tergabung dalam Koperasi Nelayan dengan kapal di bawah 5 GT, masih sangat bergantung pada pasokan es dari Pelabuhanratu lantaran belum adanya pabrik es di desa mereka.
"Permasalahan es ini bukan hanya soal logistik, tetapi juga menyangkut kualitas ikan yang ditangkap. Ketika es mencair sebelum waktunya, ikan-ikan tidak lagi segar saat tiba di darat. Ini tentu menjadi kerugian besar dari sisi pendapatan nelayan," kata Dr. Hermawan, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Pakuan, dalam keterangannya dikutip, Kamis (3/7/2025).
Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah sebenarnya telah membuka peluang bantuan pembangunan pabrik es melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021. Namun, syarat utamanya adalah penyusunan Feasibility Study (FS) yang komprehensif—proses yang tidak mudah dilakukan oleh nelayan secara mandiri.
Untuk itu, tim dosen dari FMIPA dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan sejak Agustus 2024 telah memberikan pendampingan intensif kepada kelompok nelayan dalam menyusun dokumen FS yang sesuai standar. Hasil dari FS tersebut kini telah diserahkan ke pihak koperasi nelayan dan diharapkan menjadi langkah awal menuju realisasi pembangunan pabrik es di Desa Ciwaru.
"Pendampingan ini bukan sekadar memberi solusi sesaat, tetapi bentuk investasi jangka panjang dalam membangun kapasitas dan resiliensi nelayan lokal," ujar Hermawan.
(abd)