Benarkah Daging Kambing Jadi Penyebab Hipertensi? Ini Penjelasan Ahli IPB University

3 hours ago 29

loading...

Selama bertahun-tahun, mitos bahwa daging kambing bersifat panas dan menjadi pemicu utama hipertensi terus dipercaya sebagian masyarakat. Foto/Istimewa.

JAKARTA - Selama bertahun-tahun, mitos bahwa daging kambing bersifat “panas” dan menjadi pemicu utama hipertensi terus dipercaya sebagian masyarakat. Akibat anggapan tersebut, tidak sedikit orang yang menghindari daging kambing meski sebenarnya menyukai rasa dan aromanya. Padahal, keyakinan ini tidak didukung data ilmiah.

Guru Besar IPB University bidang Genetika dan Pemuliaan Ternak, Prof Ronny Rachman Noor, meluruskan anggapan keliru tersebut. Ia menegaskan bahwa secara ilmiah, daging kambing tidak terbukti menjadi penyebab hipertensi. Yang sering menjadi masalah justru cara memasak dan cara konsumsinya, bukan dagingnya.

Baca juga: Darah Tinggi Apa Boleh Makan Daging Kambing? Ini Faktanya

Daging Kambing Lebih Rendah Lemak dan Kolesterol

Melalui siaran pers, dikutip Sabtu (18/10/2025), Prof Ronny menjelaskan, kualitas gizi daging dipengaruhi oleh faktor genetik, jenis ternak, dan pola pemeliharaan. Ternak yang digembalakan cenderung menghasilkan daging yang lebih sehat, dengan kolesterol dan lemak jenuh yang lebih rendah dibanding ternak dari sistem penggemukan intensif.

Secara nutrisi, daging kambing atau chevon termasuk daging merah yang lebih sehat dibanding daging sapi dan domba. Kandungan lemaknya lebih rendah, proteinnya lebih padat, dan profil kolesterolnya lebih baik.

Baca juga: Atasi Bau Prengus Daging Kambing dengan Daun Pepaya, Begini Cara Praktisnya!

Chevon mengandung lemak jenuh yang lebih sedikit, sehingga mendukung kesehatan jantung. Selain itu, daging kambing juga kaya zat besi dan protein yang baik untuk metabolisme tubuh. Dari sisi kolesterol, kandungannya tergolong moderat dan masih lebih rendah dibanding daging sapi maupun domba. Jika dikonsumsi wajar, daging kambing tidak menyebabkan lonjakan kolesterol dan tekanan darah.

Penelitian: Konsumsi Moderat Tidak Picu Hipertensi

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging kambing dalam porsi seimbang tidak memengaruhi tekanan darah maupun kadar lemak darah pada individu dengan hipertensi ringan. Namun, pasien hipertensi tetap disarankan membatasi konsumsi daging merah tinggi lemak, terutama yang telah diproses.

Bila diolah dengan cara sehat dan minim lemak, daging kambing dapat menjadi alternatif lebih baik dibanding daging merah lainnya. Yang perlu diperhatikan justru metode pengolahan. Penggunaan mentega, garam berlebih, atau saus tinggi lemak dapat mengubah daging sehat menjadi makanan yang berisiko.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |