Bakal Jadi Pesaing China, Negara Ini Menemukan Deposit Logam Tanah Jarang 20 Juta Ton

1 day ago 22

loading...

Ahli geologi menemukan deposit logam tanah jarang dengan perkiraan sumber daya lebih dari 20 juta metrik ton pada kedalaman hingga 300 meter di negara pecahan republik Soviet. Foto/Dok

JAKARTA - Ahli geologi Kazakhstan telah menemukan deposit logam tanah jarang dengan perkiraan sumber daya lebih dari 20 juta metrik ton pada kedalaman hingga 300 meter. Kabar penemuan harta karun mineral itu disampaikan oleh kementerian industri dan konstruksi negara tersebut.

Kazakhstan saat ini tidak masuk dalam daftar negara Survei Geologi AS berdasarkan deposit logam tanah jarang. Jika dikonfirmasi, deposit itu akan menempatkan Kazakhstan hanya berada di belakang China dan Brasil berdasarkan ukuran cadangan logam tanah jarang.

Dalam sebuah pernyataan di Telegram, kementerian mengatakan bahwa situs Zhana Kazakhstan, yang berjarak 420 km (261 mil) dari ibu kota negara itu, mengandung neodymium, cerium, lanthanum dan yttrium. Diterangkan juga bahwa kandungan logam tanah jarang rata-rata mencapai 700 gram per ton.

Meski begitu tidak disebutkan perusahaan mana yang dapat mengembangkan situs, atau kapan bakal dilakukan pengembangan.

Rare earth atau mineral logam tanah jarang merupakan unsur yang dipandang penting untuk ekonomi masa depan. Tanah jarang terdiri dari 17 bahan baku yang penting untuk transisi energi hijau dan sangat dicari oleh banyak negara seperti China, Rusia, Amerika Serikat, dan Eropa.

"Sampai hari ini, ini adalah deposit tanah jarang terbesar di Kazakhstan," kata juru bicara kementerian perindustrian kepada AFP.

Pengumuman penemuan itu mencuat menjelang KTT Uni Eropa-Asia Tengah pertama, yang dimulai di Uzbekistan. Uni Eropa, Rusia, China, dan Turki termasuk di antara mereka yang bersaing untuk mendapatkan pengaruh di kawasan yang kaya sumber daya itu.

KTT ini akan mempertemukan para pemimpin lima negara Asia Tengah – Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan – dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa.

Jumlah sumber daya prospektif di lokasi baru – yang dijuluki "Kazakhstan Baru" – dapat meningkat menjadi lebih dari 20 juta ton, menurut perkiraan kementerian perindustrian Kazakhstan. Meski penemuan ini harus melewati verifikasi dan penelitian tambahan.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |