AS Minta Arab Saudi Kirim Pencegat Rudal ke Israel selama Perang Iran, Riyadh Menolak

16 hours ago 31

loading...

Arab Saudi mengoperasikan THAAD. Foto/arab news

RIYADH - Israel sedang kekurangan sistem pencegat Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) ketika rudal balistik Iran menghantam kota-kota Israel pada bulan Juni. Amerika Serikat (AS) meminta Arab Saudi menyerahkan pencegat tersebut guna membantu sekutu AS yang membutuhkan.

Namun, tanggapan Riyadh adalah "tidak", menurut dua pejabat AS yang mengetahui perundingan tersebut kepada Middle East Eye.

"Selama perang, kami meminta semua orang untuk berdonasi," ujar seorang pejabat AS kepada MEE.

Dia menjelaskan, "Ketika itu tidak berhasil, kami mencoba membuat kesepakatan. Kesepakatan itu tidak ditujukan untuk satu negara."

Namun, Arab Saudi berada di posisi yang tepat untuk membantu Israel, dan para pejabat AS sangat ingin menekankan Iran merupakan ancaman bagi mereka dan juga Israel.

AS telah mengerahkan sistem pertahanan udara ke negara Teluk yang kaya minyak tersebut, yang hingga baru-baru ini menjadi sasaran serangan rudal dan pesawat tak berawak Houthi.

Di tengah pertempuran antara Iran dan Israel, kerajaan tersebut bersiap menerima baterai THAAD pertama yang dibelinya dengan dana kedaulatannya sendiri.

Faktanya, baterai tersebut diresmikan oleh militer Saudi pada 3 Juli, hanya sembilan hari setelah Israel dan Iran mencapai gencatan senjata.

Tepat sebelum peresmian, para pejabat AS khawatir serangan rudal balistik besar-besaran Iran terhadap Israel akan menguras persediaan pencegat AS ke "tingkat yang mengerikan".

Middle East Eye (MEE) adalah yang pertama melaporkan Israel dengan cepat menghabiskan persediaan pencegat rudal balistik AS serta persenjataan pencegat Arrow Israel.

The Wall Street Journal dan The Guardian kemudian mengonfirmasi laporan MEE.

The Guardian kemudian melaporkan pada bulan Juli bahwa setelah konflik, AS hanya memiliki sekitar 25% pencegat rudal Patriot yang menurut para perencana di Pentagon diperlukan untuk semua operasi militer AS di seluruh dunia.

Seorang pejabat AS mengonfirmasi jumlah yang dirahasiakan tersebut kepada MEE.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |