5.000 Siswa SD di Badung Belajar Coding dan AI dengan LMS Timedoor Academy

10 hours ago 33

loading...

Direktur Timedoor Academy Setyo Purwaningsih (kedua dari kanan) bersama Kepala Disdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana (kedua dari kiri) usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), Senin (8/9/2025). Foto/Dok. SindoNews

BADUNG - Sebanyak 5.000 siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung akan mempelajari coding dan kecerdasan buatan ( AI ) melalui program yang dijalankan Timedoor Academy. Program ini dimulai setelah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Timedoor Academy Setyo Purwaningsih dengan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Gusti Made Dwipayana, Senin (8/9/2025).

Melalui kerja sama ini, 50 sekolah dasar di Badung akan menggunakan Learning Management System (LMS) dari Timedoor Academy sebagai media pembelajaran. LMS tersebut berisi modul siap pakai untuk siswa kelas 5 dan 6, sesuai dengan naskah akademik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Baca juga: Coding dan AI Masuk Kurikulum SD di Tahun Ajaran Baru, Strategi Pembelajaran Disiapkan

Direktur Timedoor Academy Setyo Purwaningsih mengatakan, pihaknya ingin berbagi pengalaman setelah lebih dari lima tahun mengajarkan coding di Indonesia. Timedoor sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun mengajarkan coding di 50 cabang di Indonesia, dengan 25.000 siswa lebih dan banyak yang mendapatkan prestasi internasional. "Sehingga kami ingin membagikan praktik baik ini untuk bisa disebarkan ke lebih banyak siswa di Indonesia, dimulai dari Badung,” kata Setyo yang akrab disapa Miss Tyo dalam siaran pers, Jumat (31/11/2025).

Selain menyediakan LMS, Timedoor juga akan mendampingi guru selama pelaksanaan pembelajaran. Tim kurikulum Timedoor siap memberikan bantuan teknis, termasuk jika guru menghadapi kendala di kelas. “Misal ada bug pada project siswa, guru bisa selalu reach out ke tim kami. Kami siap mendukung agar implementasi di sekolah berjalan lancar,” ujarnya.

Miss Tyo menegaskan visi jangka panjang lembaganya adalah menyediakan akses pendidikan IT berkualitas di seluruh Indonesia. Program di Badung ini diharapkan dapat menjadi model yang bisa diperluas ke daerah lain melalui kerja sama dengan pemerintah lokal maupun sekolah.

I Gusti Made Dwipayana berharap program ini dapat menjadi bekal penting bagi siswa menghadapi era digital. “Harapan saya anak-anak di Badung bisa siap menghadapi kebutuhan digital dan siap jadi innovator muda,” tuturnya. Baca juga: Kebiasaan Gen Z yang Mengkhawatirkan dari Penggunaan AI, Apa Itu?

Kepala Bidang SD Disdikpora Badung Rai Twistyanti Raharja mengatakan, pemilihan LMS Timedoor dilatarbelakangi kerja sama yang sudah terjalin sebelumnya. “Kami sudah lebih dari 3 tahun bekerja sama dengan Timedoor melalui Badung Education Fair, pengajaran guru dan juga pelatihan siswa untuk coding. Sejauh ini dampaknya positif terutama di project yang bisa dibuat oleh siswa,” jelasnya.

(poe)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |