10 Pemicu Kehancuran Negara dalam Sejarah, dari Korupsi hingga Penyalahgunaan Kekuasaan

8 hours ago 21

loading...

Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan jadi pemicu kehancran suatu negara. Foto/X/@anthomaa

LONDON - Selalu ada tanda-tanda bahwa sebuah pemerintahan atau negara mendekati akhir masa kejayaannya. Seluruh sejarah manusia penuh dengan kisah yang sama dan tak asing. Sebuah kekaisaran bangkit, berkembang pesat, lalu, di puncaknya, mulai goyah.

Akhirnya, kekaisaran itu miring dan runtuh seperti menara Jenga. Kebanyakan orang tidak menyadarinya sampai bangsa itu terjun bebas. Jika mereka tahu apa yang mereka cari, mereka pasti sudah melihat tanda-tandanya dari jauh. Berikut dua puluh pola mengejutkan dalam keruntuhan bangsa-bangsa.

10 Pemicu Kehancuran Negara dalam Sejarah, dari Korupsi hingga Penyalahgunaan Kekuasaan

1. Kemewahan Selalu Semakin Meriah Sebelum Akhir

Melansir History Snob, setiap kekaisaran yang sekarat tampaknya mengadakan pesta. Bangsa Romawi membangun air mancur sementara perbatasan mereka terpecah-pecah. Bangsawan Prancis mengadakan pesta-pesta elegan dengan wig bedak saat massa berkumpul di luar gerbang.

Ada percepatan aneh dalam hal pemanjaan diri seiring sebuah bangsa mendekati akhir, seolah-olah dekadensi dapat meredam kebisingan masalah-masalah nyata masyarakat.

BacaJuga: Hamas Desak Mediator Dorong Penerapan Kesepakatan Gencatan Senjata

2. Otak-otak Terbaik Pergi

Ketika sebuah masyarakat mulai mengusir para pemikirnya, semuanya berakhir. Kaum intelektual biasanya tidak lari saat tanda-tanda pertama masalah muncul; mereka pergi ketika ide-ide mereka dikriminalisasi.

Baik itu seniman di Weimar Jerman atau insinyur di Venezuela, eksodus selalu menandakan bahwa inovasi telah digantikan oleh ideologi.

3. Roti Semakin Langka, Tapi Sirkus Semakin Besar

Melansir History Snob, para pemimpin cepat belajar bahwa hiburan lebih murah daripada reformasi. Baik itu gladiator Romawi kuno atau acara realitas modern, distraksi adalah nama permainannya.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |