Trump Dipukul Wajahnya dengan Mikrofon oleh Reporter, Langsung Beri Tatapan Maut

4 hours ago 19

loading...

Presiden AS Donald Trump dipukul dengan mikropon oleh reporter. Foto/irish star

WASHINGTON - Saat Presiden Donald Trump melakukan interaksi pers di Pangkalan Gabungan Andrews pada hari Jumat (14/3/2025), momen canggung terjadi.

Presiden dipukul di wajah dengan mikrofon oleh salah satu reporter, yang menyebabkan pria berusia 78 tahun itu memberikan tatapan maut kepada reporter tersebut, yang tampak kesal dengan insiden tersebut. Video momen tersebut menjadi viral di media sosial, menuai reaksi luas.

Saat itu, presiden sedang berangkat dari Pangkalan Gabungan Andrews di Washington DC ketika dia menjawab beberapa pertanyaan dari reporter.

Ketika dia membahas situasi penyanderaan Gaza, mikrofon boom milik reporter tersebut mengenai wajah dan bahu Trump, yang membuatnya tampak kesal.

Saat insiden itu terjadi, Trump mengatakan reporter tersebut kemungkinan akan menjadi “berita besar malam ini.”

Dia berkata, "Ia baru saja menjadi berita besar malam ini," sambil menunjuk reporter tersebut, yang mengisyaratkan klip tersebut akan menjadi viral, dan langsung membuat reporter tersebut terkenal.

Video tersebut dibagikan secara luas di media sosial, dan pengguna bertanya-tanya siapa reporter tersebut.

Banyak akun X sayap kanan membagikannya, yang memicu kehebohan untuk mencari tahu identitas reporter tersebut.

Trump Berbicara di DOJ

Sebelumnya pada hari Jumat, Presiden Trump memberikan pidato di Departemen Kehakiman di Washington DC, di mana dia membahas berbagai isu, yang terutama mencakup mantan pelatih Indiana Hosieries, mendiang Bobby Knight.

Trump berbicara selama lebih dari 10 menit, mengagumi Knight yang merupakan salah satu pendukung setianya di negara bagian tersebut sejak pertama kali dia mengincar POTUS pada tahun 2016.

Trump juga mengecam media-media lama AS karena liputan mereka yang dianggap negatif terhadapnya.

Dia mengatakan media-media seperti CNN dan MSNBC adalah "ilegal." "Apa yang mereka lakukan adalah ilegal," tegas Trump.

(sya)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |