loading...
George Soros dikenal sebagai miliarder Yahudi yang dituding jadi dalang krisis dan kerusuhan di dunia. Foto/X/@georgesoros
WASHINGTON - Pengusaha Hungaria-Amerika George Soros adalah salah satu investor keuangan paling terkenal dan filantropis di dunia. Menghasilkan kekayaannya melalui spekulasi keuangan yang cerdik, ia telah menghabiskan miliaran uangnya sendiri untuk mendanai proyek-proyek hak asasi manusia dan usaha-usaha demokrasi liberal di seluruh dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, pendanaan tersebut telah menjadikannya sasaran para nasionalis dan populis dunia, yang telah menggambarkannya sebagai manipulator ulung demokrasi.
Siapa George Soros? Miliarder Yahudi yang Dituding Jadi Dalang Krisis dan Kerusuhan di Dunia
1. Lahir dari Keluarga Yahudi
Melansir BBC, lahir pada tahun 1930 di Budapest dari seorang ayah Yahudi yang berprofesi sebagai pengacara, ia dan keluarganya bertahan hidup di bawah pendudukan Nazi Hongaria dengan berpisah dan memperoleh dokumen palsu yang menyamarkan agama mereka.
Ia beremigrasi ke Inggris pada usia 17 tahun, meraih gelar sarjana dan doktor dari London School of Economics (LSE) sambil bekerja paruh waktu sebagai kuli kereta api dan pelayan klub malam.
Selama di sana, ia belajar di bawah bimbingan filsuf Karl Popper, yang terkenal karena seruannya untuk demokrasi liberal Barat di tahun-tahun pascaperang. Konsepnya tentang "masyarakat terbuka" akan sangat berpengaruh pada ideologi dan karier keuangan Soros.
Baca Juga: Biodata Abu Ubaidah, Jubir Hamas yang Dilaporkan Tewas Diserang Israel
2. Mengawali Karier sebagai Bankir
Setelah awalnya bekerja di perbankan investasi di London, ia beremigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1956.
Melansir BBC, ia menghabiskan waktu di beberapa perusahaan di New York, sebelum mendirikan dana lindung nilai miliknya sendiri pada tahun 1970.
Soros Fund Management, yang kemudian menjadi Quantum Fund, dikenal karena investasinya yang agresif dan imbal hasil yang tinggi bagi investor.
Perusahaan ini menjadi terkenal karena spekulasi jangka pendek dan fleksibelnya di pasar keuangan global. Keberhasilan ini menjadikan Soros salah satu orang terkaya di dunia dan mengukuhkannya sebagai legenda di pasar investasi.
Ia dikenal sebagai "orang yang menghancurkan Bank of England" pada bulan September 1992, ketika ia menghasilkan sekitar £1 miliar dengan bertaruh melawan atau "menjual" mata uang Inggris, pound.
Pada tanggal 16 September, hari yang dijuluki "Rabu Hitam", Departemen Keuangan dengan cepat kehilangan miliaran cadangan, memaksa pound keluar dari Mekanisme Nilai Tukar Eropa (ERM).
Taruhan investasi ini mungkin merupakan yang paling terkenal dari Soros, yang memperkuat reputasinya sebagai investor mata uang terkemuka di dunia.
3. Memicu Krisis di Asia
Keteguhannya dalam mengelola keuangan kemudian memicu tuduhan bahwa ia turut merancang krisis keuangan Asia tahun 1997 ketika baht Thailand runtuh, yang memicu penularan keuangan yang meluas di seluruh kawasan.