Sejarah Kekejaman Penjara Evin di Iran yang Dibom Israel

8 hours ago 30

loading...

Penjara Ervin di Iran dikenal menjadi lokasi penyiksaan para agen intelijen Zionis. Foto/X/@TheMossadIL

TEHERAN - Penjara Evin terkena serangan udara Israel sehari sebelum gencatan senjata mengakhiri perang 12 hari dengan Iran . Kerusakannya jauh lebih parah daripada yang diperkirakan saat itu.

Melansir Sky News, kini penjara tersebut hanya berupa puing-puing dan logam bengkok, di antara segelintir media asing yang diizinkan masuk. Di balik jeruji besi, setiap jendela bangunan telah hancur. Peralatan medis dan tempat tidur rumah sakit telah hancur berkeping-keping.

Di penjara yang tak tersentuh serangan udara, bangunan-bangunan tempat para narapidana dikurung dalam kondisi yang kabarnya mengerikan, menara pengawas yang tampak menyeramkan di langit.

Sejarah Kekejaman Penjara Evin di Iran yang Dibom Israel

1. Tempat untuk Menahan Para Pengkhianat Iran

Penjara Evin di ibu kota Iran, Teheran, telah lama terkenal karena pelanggaran hak asasi manusia dan perlakuan buruk terhadap tahanan politik.

Anoosheh Ashoori adalah seorang pengusaha Inggris-Iran yang dikurung selama lebih dari empat tahun di Evin, dua tahun di antaranya ia habiskan di bagian penjara tersebut.

Ia ditangkap pada tahun 2017 saat mengunjungi ibunya di Iran, atas tuduhan "memata-matai untuk Israel."

"Saya benar-benar syok. Saya mati rasa dari ujung kepala hingga ujung kaki. Saya tidak tahu apa yang terjadi, dan saya dibawa dengan mata tertutup," ujarnya tentang penangkapannya.

Ia bercerita kepada DW tentang kondisi buruk dan penganiayaan yang dialaminya selama penahanan di bangsal 7, aula 12, penjara Evin.

"Situasi di aula 12 sangat buruk. Kami berjuang melawan kutu busuk, kecoak, tikus besar, dan makanan busuk," ujarnya. Hingga 70 orang ditampung di aula 12 dalam empat kamar, tambahnya.

Baca Juga: 10 Negara yang Sudah Punah, Salah Satunya Kekaisaran Terkuat di Eropa

2. Memiliki Pusat Kebudayaan yang Dikenal sebagai Pabrik Garmen

Ashoori mengenang sebuah area luas, yang dikenal sebagai "pusat kebudayaan" di ruang bawah tanah bangsal 7, yang dulunya merupakan kolam renang, tetapi diubah menjadi pabrik garmen tempat para narapidana bekerja dengan mesin jahit untuk membuat seragam penjara.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |