Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991

3 hours ago 19

loading...

Sektor konsumen menjadi sentimen negatif yang memberikan tekanan terhadap ekonomi AS pada bulan Maret 2025, akibat dampak dari kebijakan tarif Trump. Foto/Dok

JAKARTA - Sektor konsumen menjadi sentimen negatif yang memberikan tekanan terhadap ekonomi AS pada bulan Maret 2025, akibat dampak dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang berimbas pada kenaikan harga barang-barang. Survei konsumen University of Michigan terbaru yang dirilis pada hari Jumat kemarin, menyentuh level terendah sejak November 2022.

Pesimisme atas prospek inflasi melonjak lagi pada bulan Maret, ketika proyeksi inflasi dalam satu tahun melonjak menjadi 4,9% dari 4,3% bulan sebelumnya. Sementara hanya dua bulan yang lalu, konsumen memperkirakan inflasi hanya sebesar 3,3% untuk tahun depan.

Ekspektasi inflasi jangka panjang, yang melacak prediksi selama lima hingga 10 tahun ke depan, juga naik mencapai 3,9% pada Maret, naik dari 3,4% pada Februari. Ini menandai tingkat ekspektasi inflasi jangka panjang menyentuh level tertinggi sejak 1991. Selain itu pengangguran diramalkan mencapai level terendah sejak Krisis Keuangan Hebat.

"Sementara kondisi ekonomi saat ini sedikit berubah, ekspektasi ke depannya memburuk di berbagai aspek ekonomi, termasuk keuangan pribadi, pasar tenaga kerja, inflasi, kondisi bisnis, dan pasar saham," kata direktur Survei Konsumen Universitas Michigan, Joanne Hsu dalam keterangannya.

"Banyak konsumen mencemaskan ketidakpastian yang tinggi terkait kebijakan dan faktor ekonomi lainnya," sambungnya.

Hsu menambahkan, perubahan yang sering terjadi dalam kebijakan ekonomi membuatnya "sangat sulit" bagi konsumen untuk merencanakan masa depan dan karena itu menjadi sentimen negatif. Jatuhnya sentimen konsumen belum lama ini terjadi ketika pemerintahan Trump yang baru telah menampar tarif impor kepada beberapa negara, dan mendapatkan balasan.

Uni Eropa dan Kanada menerapkan tarif pembalasan terhadap Amerika Serikat.cPerang tarif sebagian besar belum termasuk dalam data inflasi terbaru.

Awal pekan ini, sebuah laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) "inti" - yang melacak perubahan harga yang dilihat perusahaan dan tidak termasuk makanan dan energi - naik 3,4% dari tahun sebelumnya, turun dari 3,6% yang terlihat pada Januari.

Sehari sebelumnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) menunjukkan harga pokok naik 3,1% pada Februari, kenaikan tahunan terendah dalam IHK inti sejak April 2021.

Asisten ekonom dari Capital Economics, Harry Chambers memberikan catatan, bahwa data terbaru terkait proyeksi inflasi memperlihatkan "sepenuhnya kekhawatiran konsumen tentang dampak tarif meningkat."

"Penurunan Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan pada bulan Maret, dipasangkan dengan lonjakan ekspektasi inflasi, menunjukkan bahwa kekhawatiran konsumen tentang dampak kebijakan administrasi Trump semakin meningkat," tulis Chambers.

(akr)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |