loading...
Macet horor yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis (17/4/2025) telah teratasi. Foto/Istimewa
JAKARTA - Macet horor yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis (17/4/2025) telah teratasi. Hingga pukul 02.31 WIB tadi dilaporkan ruas tol tersebut kembali lancar.
Tol Wiyoto Wiyono arah Tanjung Priok merupakan salah satu yang terdampak kemacetan. Antrean kendaraan truk peti kemas menumpuk hingga tidak bergerak.
Kemacetan di Tol Wiyoto Wiyono arah Pelabuhan Tanjung Priok dilaporkan macet sejak Kamis (17/4/2025) pagi. Menjelang sore hingga malam, kemacetan meluas hingga ke beberapa ruas tol dan jalan sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.
Polres Tanjung Priok dibackup Ditlantas Polda Metro berjibaku menjaga dan mengatur lalu lintas dengan harapan kemacetan terurai. Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah Tobing mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pelindo serta KSOP Pelabuhan Tanjung Priok untuk mencari solusi atas hal tersebut.
Koordinasi membuahkan sejumlah kesepakatan yakni pembukaan gratis gate pass pelabuhan untuk mengurai kendaraan arah Cilincing-Kalibaru. “Lalu penambahan personel security di setiap line gate in, di mana total ada 5 gate untuk membantu percepatan kendaraan melakukan proses bongkar muat," kata Martuasah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/4/2025).
Martuasah mengatakan dilakukan juga penambahan personel personel operator alat berat bongkar muat. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Metro Jakarta Utara untuk melakukan pengaturan dan rekayasa lalu lintas.
Martuasah menjelaskan telah dilakukan pemanggilan terhadap pihak manajemen NPCT1 dan MTI Pelindo. Hasilnya disepakati 7 Gate Common Area PT. MTI dibuka semua dan berlaku one way.
Lalu 26 unit alat berat (RTG) NPCT-1 difungsikan semua untuk mempercepat bongkar muat. NPCT1 juga telah membuka 5 pintu terminal area dan memberlakukan rekayasa contra flow di SAR.
Sejak macet terjadi, Martuasah menyampaikan seluruh personel Polres Pelabuhan Tanjung Priok turun ke sepanjang jalan untuk menekan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat kamtibmas. Salah satunya, dengan membagikan makanan dan minuman kepada para sopir truk trailer.
"Kondisi ini tentunya membuat sopir truk lelah dan lapar. Oleh sebab itu kami juga lakukan upaya-upaya agar mereka tetap standby di kendaraannya, tetapi kami suplai makanan serta minuman. Kami meminimalisir mereka meninggalkan kendaraan untuk mencari makan dan minum, karena khawatir saat arus jalan mereka tidak di truknya, terjadi perlambatan," ucap Martuasah.
(rca)