Perjuangan Mat Solar Melawan Stroke hingga Meninggal Dunia

4 hours ago 18

loading...

Mat Solar harus menjalani perjuangan panjang melawan penyakit stroke yang menyerangnya sejak tahun 2017. Ia berjuang menghadapi berbagai komplikasi kesehatan. Foto/istimewa

JAKARTA - Mat Solar harus menjalani perjuangan panjang melawan penyakit stroke yang menyerangnya sejak tahun 2017. Selama lebih dari tujuh tahun, ia berjuang menghadapi berbagai komplikasi kesehatan yang timbul akibat stroke.

Termasuk gangguan berbicara, penglihatan yang semakin memburuk, serta keterbatasan mobilitas yang memaksanya untuk lebih banyak beristirahat di tempat tidur. Meskipun telah menjalani berbagai bentuk terapi dan pengobatan, kondisi kesehatan Mat Solar tidak menunjukkan perkembangan signifikan.

Mat Solar meninggal dunia pada Senin, 17 Maret 2025 pukul 22.30 WIB di RS Pondok Indah, Jakarta. Kabar duka ini pertama kali diketahui dari Instagram pribadi Rieke Diah Pitaloka.

Stroke sejak 2017

Awal mula penyakit stroke yang menyerang Mat Solar terjadi pada tahun 2017. Stroke ini mengakibatkan gangguan serius terhadap kemampuan motoriknya, terutama dalam berbicara dan bergerak. Putranya, Haidar Rasyad atau yang akrab disapa Popon, sempat mengungkapkan bahwa setelah bertahun-tahun berjuang, kondisi sang ayah tetap tidak menunjukkan kemajuan yang berarti.

Proses pemulihan pasca-stroke memang sangat kompleks, terutama bagi seseorang yang telah berusia lanjut. Selain mengalami kesulitan berbicara, Mat Solar juga mengalami gangguan penglihatan. Penglihatannya menjadi semakin kabur, meskipun pendengarannya masih cukup baik.

"Menurut saya, kemajuannya masih sama seperti itu. Hanya saja, karena sudah tua, jadi sulit untuk berbicara. Penglihatannya agak kabur, ya. Ya, sepertinya agak terganggu, tapi masalah pendengaran baik-baik saja. Kalau soal berbicara, masih seperti itu," kata Popon.

Berbagai Upaya Pengobatan dan Terapi

Untuk menangani kondisi setelah stroke, Mat Solar menjalani berbagai jenis terapi dan pengobatan. Salah satu bentuk terapi yang rutin dijalaninya adalah fisioterapi, yang bertujuan untuk menjaga agar tubuhnya tetap bisa bergerak dan mencegah kekakuan otot akibat terlalu lama berbaring.

Meskipun intensitas terapi sempat berkurang, keluarga tetap memastikan bahwa terapi tetap dilakukan setidaknya sebulan sekali. Selain terapi gerak, konsumsi obat-obatan juga menjadi bagian penting dalam proses perawatan Mat Solar. Popon menyatakan bahwa sang ibu memiliki peran besar dalam memastikan bahwa obat-obatan yang dikonsumsi ayahnya sesuai dengan anjuran dokter.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |