Perayaan Maulid Nabi, Sejarah dan Dalilnya

2 days ago 36

loading...

Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran (maulid) manusia agung Nabi Muhammad SAW. Tahun 2025 ini akan diperingati pada Jumat (5/9) atau bertepatan 12 Rabiul Awal 1447 Hijriyah. Foto ilustrasi/ist

Maulid Nabi menjadi tradisi istimewa di kalangan umat Islam Indonesia, apalagi setelah hari itu dijadikan hari libur nasional. Bagaimana sejarah Maulid Nabi ini dan apa hukumnya dalam pandangan syariat?

Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran (maulid) manusia agung Nabi Muhammad shallalallhu 'alaihi wa sallam (SAW). Tahun 2025 ini akan diperingati pada Jumat (5/9) atau bertepatan 12 Rabiul Awal 1447 Hijriyah.

Berikut penjelasan tentang perayaan maulid, sejarah dan dalil-dalilnya yang dirangkum dari berbagai sumber.:

Ulama Jalaluddin As-Suyuthi (1445-1505 atau 849-911 Hijriyah) menerangkan bahwa orang yang pertama kali menyelenggarakan Maulid Nabi adalah Malik Mudhaffar Abu Sa'id Kukburi (1153-1232 atau 549-630 Hijriyah).

Sebagian pendapat mengatakan Shalahuddin Al-Ayyubi (1138-1193) pertama kali melakukan peringatan Maulid Nabi secara resmi. Sementara versi lain menyatakan bahwa maulid Nabi ini dimulai pada masa dinasti Daulah Fathimiyah di Mesir pada akhir abad keempat Hijriyah atau abad 12 Masehi. Raja Irbil (wilayah Irak sekarang) Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, mengadakan Maulid Nabi pada awal abad ke 7 Hijriyah.

Ibnu Katsir dalam kitab Tarikh berkata: "Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awal. Dia merayakannya secara besar-besaran. Dia adalah seorang yang berani, pahlawan, alim dan seorang yang adil". Sejak zaman Sultan Al-Muzhaffar hingga sekarang menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi adalah sesuatu yang baik.

Baca juga: Bulan Maulid, Momentum Mengenal Lebih Dekat Biografi Baginda Rasulullah SAW

Banyak ulama terkemuka menyatakan demikian. Di antaranya Al-Hafizh Ibn Dihyah (abad 7 H); Al-Hafizh Al-Iraqi (wafat 806 H); Al-Hafizh As-Suyuthi (wafat 911 H); Al-Hafizh Al-Sakhawi (wafat 902 H); Syeikh Ibnu Hajar Al-Haitami (wafat 974 H); Imam An-Nawawi (wafat 676 H); Imam Al-Izz ibn Abd Al-Salam (wafat 660 H); mantan mufti Mesir yaitu Syeikh Muhammad Bakhit Al-Muthi'i (wafat 1354 H); mantan Mufti Beirut Lubnan yaitu Syeikh Mushthafa Naja (wafat 1351 H), dan masih banyak ulama besar lainnya.

Bahkan Imam As-Suyuthi menulis Kitab khusus tentang Maulid berjudul "Husn Al-Maqsid Fi Amal Al-Maulid". Karena itu perayaan Maulid Nabi yang biasa dirayakan di bulan Rabiul Awal menjadi tradisi bagi umat Islam di seluruh dunia dari masa ke masa.

Dalil Maulid Nabi

Yang dimaksud peringatan Maulid Nabi adalah kegiatan berkumpul mendengarkan sirah Nabi dan mendengarkan pujian-pujian tentang diri Beliau. Juga memberi makan orang-orang yang hadir, memuliakan orang-orang fakir dan menggembirakan hati orang-orang yang mencintai Baginda Nabi.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |