Penerapan Zero ODOL Naikkan Biaya Distribusi Rp5.990,36 Triliun/Tahun

1 month ago 79

loading...

Penerapan Zero ODOL menambah jumlah truk yang digunakan dan beban muatan truk terhadap jalan juga semakin besar. Hal tersebut mempengaruhi infrastruktur jalan dan bakal menimbulkan kemacetan parah. Foto: Ist

JAKARTA - Penerapan Zero Over Dimension Overloading (ODOL) menambah jumlah truk yang digunakan dan beban muatan truk terhadap jalan juga semakin besar. Hal tersebut mempengaruhi infrastruktur jalan dan bakal menimbulkan kemacetan parah.

Dosen Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti Suripno mengatakan, penerapan Zero ODOL memberikan implikasi terhadap kenaikan biaya angkutan jalan dan penambahan armada truk. Total beban biaya yang tinggi otomatis mempengaruhi laju sektor pertumbuhan logistik dan perubahan harga pada level konsumen di tahun-tahun berikutnya.

Hasil penelitian ITL Trisakti rata-rata biaya angkutan truk ODOL per ton per kilometer mencapai Rp1.084,3. Sementara, rata-rata biaya angkutan jika diterapkan Zero ODOL naik menjadi Rp2.933,8 per ton per kilometer.

Baca juga: Kelas Jalan Tak Dibenahi, Zero ODOL Mustahil Diterapkan

Ketika penerapan Zero ODOL secara total terjadi penambahan populasi truk sebanyak 60,3%. Data Badan Kebijakan Transportasi menyebutkan total populasi kendaraan ODOL yakni 59% dari total populasi kendaraan. “Ini jelas akan mempengaruhi biaya distribusi per tahun,” kata Suripno, Senin (26/5/2025).

Dengan menggunakan data populasi kendaraan dari Aptrindo, pada tahun 2020 sebanyak 7.776.852 kendaraan. Hasil penelitian ITL Trisakti menghitung terjadi kenaikan total biaya angkutan jalan atau biaya distribusi sebesar Rp5.990,36 triliun per tahun. “Biaya inilah yang akan memberikan dampak pada peningkatan harga komoditas di level konsumen akhir,” ujarnya.

Artinya, penggunaan truk ODOL itu oleh para pengusaha dapat menghemat biaya sebesar Rp5.990,36 triliun per tahun.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |