Kisah Hikmah : Ketika Orang Saleh Menghadapi Bala (Ujian)

7 hours ago 31

loading...

Bala merupakan kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang-orang beriman. Sedangkan musibah artinya ujian yang tidak disukai manusia. Foto ilustrasi/ist

Kisah hikmah ini menceritakan seseorang yang beriman saat diberi ujian bala berupa penyakit. Banyak pelajaran dari kisah orang-orang saleh tersebut. Berikut ulasannya:

Semua orang pasti ingin dijauhkan dari azab atau hukuman (siksaan) dari Allah Ta'ala. Namun tidak demikian dengan bala (ujian) di mana sebagian hamba-hamba yang saleh senang ketika diberi ujian tersebut. Secara makna, bala artinya ujian dan cobaan .

Bala merupakan kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang-orang beriman. Sedangkan musibah artinya ujian yang tidak disukai manusia. Musibah ini bisa seperti kalamangan dan bencana, namun ada hikmah di dalamnya. Sedangkan azab yaitu peringatan berupa siksaan atau hukuman Allah Ta'ala karena disebabkan kezaliman dan kemaksiatan.

Dalam Kitab 'Al-Hikam', Syeikh Ibnu 'Atho'illah (1250-1309) menceritakan beberapa kisah orang beriman saat diberi ujian bala berupa penyakit.

Kata Ibnu 'Athoillah, seharusnya bala yang menimpa padamu terasa ringan, karena engkau mengetahui bahwa Allah yang menguji (memberi bala) padamu. Maka Tuhan yang menimpakan kepadamu takdir-Nya itu, Dia pula yang telah biasa memberi sebaik-baik apa yang dipilihkan-Nya untukmu. (Dialah yang membiasakan kau merasakan sebaik-baik pilihanNya/pemberianNya).

Baca juga: Tadabur Surat Al-Anbiya Ayat 35 tentang Ujian Hidup Manusia

Abu Ali Ad-Daqqoq berkata: "Suatu tanda seorang itu mendapat Taufiq karunia Allah, ialah terpeliharanya iman (Tauhid) di waktu menghadapi bala, ujian bencana. Wa 'asaa an-takrohuu syai an wahuwa khoirullakum (Mungkin kamu tidak suka pada sesuatu, padahal itu baik untukmu).

Dikisahkan, Imron bin Husain radhiallahu 'anhu (RA) menderita penyakit buang air selama tiga puluh tahun tidak dapat bergerak dari tempat tidurnya. Sehingga dibuatkan lubang di bawah tempat tidur untuk kencing dan buang airnya. Suatu hari datang saudaranya Al-Alaa' atau Muthorrif bin Assyikhir, lalu menangis melihat penderitaan Imron bin Husain. Maka ditanya oleh Imron: "Mengapakah engkau menangis?"

Jawabnya: "Karena aku melihat keadaanmu".

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |