Kesetiaan Raja Majapahit Raden Wijaya dan Pewarisnya Teruskan Dinasti Rajasa Era Singasari

4 hours ago 19

loading...

Raja-raja Majapahit tak bisa dilepaskan dari Dinasti atau Wangsa Rajasa. Takhta Raja Majapahit diturunkan turun temurun dari mulai Raden Wijaya hingga raja-raja lainnya sampai akhirnya tamat oleh serangan Kerajaan Demak. Foto: Ist

RAJA-raja Majapahit tak bisa dilepaskan dari Dinasti atau Wangsa Rajasa. Takhta Raja Majapahit diturunkan turun temurun dari mulai Raden Wijaya hingga raja-raja lainnya sampai akhirnya tamat oleh serangan Kerajaan Demak.

Kerajaan Majapahit dipimpin Nararya Sanggramawijaya dan keturunannya. Pada pemerintahan Nararya Sanggramawijaya atau Raden Wijaya naik takhta setelah mengusir Pasukan Tartar dari Pulau Jawa dan menaklukkan Jayakatwang dari Daha.

Baca juga: Misteri Kitab Pararaton Kisahkan Perjalanan Raja Singasari dan Majapahit

Kerajaan Majapahit diperintah oleh keturunan Nararya Sanggramawijaya sampai pemerintahan Suhita dari tahun 1429-1447, kemudian Majapahit diperintah Sri Kertawijaya, putera Wikramawardana yang lahir dari selir. Bagaimana pun Sri Kertawijaya adalah keturunan Nararya Sanggramawijaya secara tidak langsung.

Sejarawan Prof Slamet Muljana pada bukunya "Tafsir Sejarah Nagarakretagama" menjelaskan mengenai Wangsa Rajasa yang bertakhta. Dinasti Rajasa terbukti dari piagam Kertarajasa Jayawardana pada tahun 1305, lempengan satu baris 3, bunyinya pada waktu itu turunnya titah maharaja Nararya Sanggramawijaya dari Rajasawangsa, penolong orang utama, pahlawan gagah berani dalam peperangan.

Dengan kata lain, Nararya Sanggramawijaya tidak mendirikan raja wangsa baru yang disebut dengan unsur namanya melainkan melanjutkan Kerajaan Singasari yang terputus oleh Raja Jayakatwang pada tahun 1292. Nama abhiseka Nararya Sanggramawijaya mengandung unsur rajasa yakni nama pendiri Kerajaan Singasari.

Dengan jalan demikian, Raden Wijaya menunjukkan kesetiaannya terhadap Singasari seperti terbukti dari piagam-piagam yang dikeluarkannya. Pada piagam-piagam itu selalu disebut hubungan dengan rajawangsa Singasari.

Sesudah tahun 1451, Majapahit diperintah oleh raja-raja yang tidak langsung merupakan keturunan rajasawangsa. Mereka itu adalah keturunan Bhre Pamotan Sang Sinagara, yang bergelar Girindrawardhana Dyah Wijayakarana, yang jelas bahwa dua di antara tiga raja keturunannya yang memerintah Majapahit sampai tahun 1527 mengambil nama Girindrawardhana.

Mereka itu yakni Bhre Keling Girindrawardhana Singawardhana Dyah Wijayakusuma dari 1468 sampai 1474, Bhre Kertabhumi dari tahun 1474 sampai 1478, tidak diketahui siapa nama abhisekanya Girindrawardhana Dyah Ranawijaya dari tahun 1486 sampai 1527.

Barangkali rajasawangsa yang didirikan Bhre Pamotan Sang Sinagara Girindrawardhana Dyah Wijayakarana dapat disebut Girindrawardhanawangsa untuk membedakannya dari Rajasawangsa, namun nama Girindrawardhanawangsa itu tidak disebut dalam prasasti mana pun.

(jon)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |