Kebijakan Bina Siswa Nakal di Barak TNI Dikritisi Elite, Dedi Mulyadi: Cuma Komentar Aja Bisanya

6 hours ago 11

loading...

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai menghadiri rapat bersama Komisi II DPR, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2025). FOTO/FELLDY UTAMA

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merasa kesal banyak elite yang mengkritisi kebijakannya membina siswa nakal di barak TNI-Polri. Dia menyebut, mereka hanya bisa berkomentar.

"Pertanyaannya, elite-elite ini ngurusin nggak yang tawuran tiap hari? Elite-elite ini ngurusin nggak itu anak-anak yang di kolong jembatan tidurnya tiap hari? Kan nggak ada yang ngurusin. Cuma komentar aja bisanya," kata Dedi usai menghadiri rapat bersama Komisi II DPR, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2025).

Dedi tak menjawab apakah dirinya sebagai kepala daerah sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Hanya, ia yakin, kementerian tersebut juga telah memantau kebijakannya.

"Ini kan kita kalau koordinasi kan tentu Kementerian Pendidikan Nasional sudah melihat langkah-langkah yang dilakukan di Jabar," ujarnya.

Mantan Bupati Purwakarta itu mengklaim kebijakan membina siswa nakal di barak TNI sudah disetujui oleh orang tua. Bahkan, warga Jawa Barat juga mendukungnya.

"Dicek di media sosial siapa yang paling mendukung kebijakan saya, rakyat Jabar. Siapa yang menentang, para elite," katanya.

Untuk diketahui, Pemprov Jawa Baray akan bekerja sama dengan TNI-Polri dalam pelaksanaan pendidikan karakter di beberapa wilayah Jawa Barat (Jabar). Program pembentukan karakter itu ditarget terlaksana pada 2 Mei 2025.

Pernyataan itu disampaikan oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Pelaksanaan program ini, kata dia tidak secara serentak, namun bertahap. "(Pendidikan karakter bagi pelajar) tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu," ujar Dedi Mulyadi dalam keterangannya yang diterima, Sabtu (26/4/2025).

Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu menyampaikan, TNI telah menyiapkan 30-40 barak khusus untuk pelaksanaan program pendidikan karakter ini. Mereka yang diikutkan dalam program itu, lanjut dia berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua. Menurutnya, sasaran prioritas program ini, siswa nakal yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas dan tindakan kriminal.

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," katanya.

(abd)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |