Jurus Pakuwon Group Genjot Penjualan Properti

9 hours ago 20

loading...

Pameran perumahan Golden Age-Pakuwon Group Property Expo 2025 di Pakuwon Mall Surabaya, mulai Kamis (8/5/2025). FOTO/Lukman Hakim

SURABAYA - Pengembang Pakuwon Group terus berupaya untuk bisa menggenjot kinerja penjualan pada 2025. Salah satunya melalui pameran perumahan Golden Age-Pakuwon Group Property Expo 2025 di Pakuwon Mall Surabaya, mulai Kamis (8/5/2025).

Direktur Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi mengatakan, perusahaan properti tahun ini menghadapi tantangan yang cukup berat. Salah satunya, pelemahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap rendahnya pembelian properti. “Kondisi ini membuat kami terus berinovasi salah satunya melalui pameran," kata Sutandi di sela pembukaan pameran yang berlangsung di atrium Pakuwon Mall Surabaya, Kamis (8/5/2025).

Baca Juga: Genjot Penjualan Akhir Tahun Lewat Pakuwon Year End Salebration, Pakuwon Group Incar Transaksi Rp270 Miliar

Sutandi menjelaskan, pelemahan daya beli membuat pengembang menahan kenaikan harga. Apalagi, perusahaan properti yang tak pernah berhenti membangun produk akhirnya juga harus memberikan gimmick agar produk terjual. Sehingga, semua keuntungan itu bisa menjadi momen calon pembeli untuk menjalankan aksi. “Selama pameran, banyak kemudahan dan promo. Termasuk dukungan dari mitra perbankan untuk kredit pemilikan rumah (KPR),” ujarnya.

Lebih jauh Sutandi mengungkapkan, pihaknya tak pernah henti atau menunda proyek yang sudah dikerjakan. Apalagi mendapatkan animo positif dari konsumen. Seperti proyek apartemen Clayson Tower dan Lancaster Tower di atas Pakuwon Mall Surabaya. Perusahaan sudah memulai pembangunan dua tower tersebut pada tahun 2024 lalu. “Saat ini penjualan sudah mencapai 50 persen untuk Clayson dan 40 persen untuk Lancaster,” katanya.

Sementara itu, Direktur Pakuwon Group, Fenny Loisa menambahkan, kinerja perseroan di kuartal I 2025 masih bisa menyerap sebesar 20 persen dari target tahun ini. Di sektor pengembangan, penjualan rumah tapak mendominasi dengan kontribusi 67 persen. "Tahun ini sepertinya banyak pembelian landed house. Berbeda dengan tahun lalu penjualan banyak high rise," jelasnya.

Pada kuartal II tahun ini, emiten berkode PWON ith masih mengandalkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Dari catatan penjualan selama kuartal I, 59 persen penjualan datang dari hunian ready stock yang otomatis memanfaatkan program tersebut.

Tahun ini, PWON mempunyai 680 unit rumah stok baik landed maupun vertikal dengan total nilai Rp1 triliun di Surabaya. Harapannya, nanti produk ready itu juga bisa menggenjot penjualan selama pameran.

Baca Juga: Bank Jatim Rehabilitasi 14 Unit Rumah Tidak Layak Huni di Banyuwangi

Sementara , Head of Sales & Marketing Pakuwon Group, Liliani Harsono menjelaskan, selama pameran pihaknya menargetkan penjualan Rp250 miliar. Menurutnya, produk dengan kisaran harga Rp2-5 miliar tidak begitu terdampak dengan kondisi ekonomi. Hal tersebut juga terlihat dari komposisi penjualan.

Dimana kontribusi rumah harga Rp2 miliar-5 miliar mencapai 55 persen dari total penjualan. Sedangkan, rumah dengan di bawah Rp1 miliar mencapai 15 persen. Rumah dengan harga Rp1 miliar-2 miliar berkontribusi 16 persen. "Kami optimistis bisa mencapai target dengan strategi yang ada," tandasnya.

(nng)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |