loading...
Kairan Quazi, bocah genius dengan perjalanan luar biasa. Dia kuliah di umur 9 tahun, jadi perancang perangkat lunak SpaceX di usia 14 tahun, dan kini gabung Citadel Securities. Foto/Instagram thepythonkairan
NEW YORK - Kairan Quazi adalah bocah genius luar biasa yang kini berusia 16 tahun. Setelah membantu merancang perangkat lunak untuk satelit SpaceX, bocah keturunan Amerika Serikat-Bangladesh ini kini bergabung dengan Citadel Securities sebagai pengembang kuantitatif.
Quazi menolak tawaran dari laboratorium artificial intelligence (AI) di Silicon Valley dan memilih terjun di Wall Street, di mana dia bergabung dengan Citadel Securities, sebuah penyedia likuiditas.
Jajak Quazi memang tidak konvensional sejak awal. Pada usia 9 tahun, dia meninggalkan kelas tiga untuk kuliah di Las Positas College, menjadi mahasiswa termuda di sana. Dia meraih gelar Associate of Science dalam ilmu Matematika.
Baca Juga: Perempuan 19 Tahun Ini Lahirkan Anak Ke-5, Dokter Tegur Suaminya: Kamu Tak Kasihan Padanya?
Dia kemudian magang di Intel Labs pada usia 10 tahun, dan pindah ke Santa Clara University pada usia 11 tahun, yang akhirnya menjadi lulusan termuda dalam 172 tahun sejarah universitas tersebut.
Pada tahun 2023, dia menjadi berita utama ketika SpaceX milik Elon Musk mempekerjakannya di usia 14 tahun. "Sebuah perusahaan langka," kata Quazi saat itu, yang tidak menggunakan usianya sebagai "proksi yang sewenang-wenang dan ketinggalan zaman untuk kedewasaan dan kemampuan."
Pada tahun yang sama, dia berselisih dengan LinkedIn milik Microsoft setelah LinkedIn menguncinya dari platform tersebut karena berusia di bawah 16 tahun, mengecam keputusan tersebut sebagai "omong kosong yang tidak logis dan primitif."
Faktanya, Quazi tidak pernah ragu mengkritik sistem tradisional yang menghambatnya. Setelah LinkedIn mengizinkannya kembali ke platform mereka, Quazi mengunggah komentar yang mengecam sistem sekolah konvensional.