loading...
Investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) dalam tiga hari bursa terakhir, Rabu (27/8) hingga Jumat (29/8), total net sell asing mencapai Rp1,61 triliun. Foto/Dok
JAKARTA - Investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) dalam tiga hari terakhir bursa saham Indonesia, Rabu (27/8) hingga Jumat (29/8). Total net sell asing mencapai Rp1,61 triliun, masing-masing Rp212,58 miliar pada Rabu, Rp278,76 miliar pada Kamis, dan Rp1,12 triliun pada Jumat, demikian menurut statistik harian Bursa Efek Indonesia (BEI), diakses Senin (1/9).
Kendati demikian, secara akumulatif sepanjang pekan terakhir masih terjadi net buy asing senilai Rp1,49 triliun. Hal ini ditopang oleh aksi beli bersih yang cukup besar pada awal pekan, tepatnya Senin dan Selasa.
Mulainya aksi demonstrasi sejak Kamis, disebut menjadi salah satu faktor yang menekan minat beli investor asing. Tekanan ini terlihat dari lonjakan nilai jual bersih asing yang signifikan pada perdagangan Jumat. Terlebih hal ini juga berdampak dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) yang turun 1,53% di 7.830,49.
Phintraco Sekuritas menilai fokus perhatian pelaku pasar saat ini tertuju pada perkembangan situasi keamanan dan politik dalam negeri. Baca Juga: Rapor IHSG Sepekan, Cetak Rekor dengan Kapitalisasi Pasar Tembus Rp14.377 Triliun
"Jika gangguan keamanan meluas, dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya kepercayaan investor yang dapat mengakibatkan outflow investor asing, lemahnya rupiah, meningkatnya risiko investasi dan berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi jika berlangsung lama," tulis Phintraco Sekuritas dalam riset, Senin (1/9/2025).
Apabila ketidakpastian politik berlangsung lama tulis riset tersebut, dampaknya juga dapat menjalar pada fundamental makro ekonomi dan kinerja emiten. Di sisi lain pasar akan mencermati sejumlah data ekonomi domestik yang akan dirilis pada 1 September, yakni PMI manufaktur, neraca perdagangan, inflasi, serta data kunjungan wisatawan.