loading...
Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) pada Mei hingga Juli 2026. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) pada Mei hingga Juli 2026. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memetakan ulang wajah perekonomian Indonesia di tengah transformasi digital, tumbuhnya ekonomi kreatif, dan maraknya aktivitas usaha berbasis teknologi.
Sensus ekonomi merupakan pendataan menyeluruh terhadap seluruh pelaku usaha di Indonesia, mulai dari pedagang kaki lima, bengkel kecil, pabrik konveksi, hingga perusahaan besar dan multinasional, termasuk usaha daring. Berbeda dengan survei yang berbasis sampel, sensus mencakup seluruh unit usaha tanpa terkecuali, sehingga menjadi sumber data paling komprehensif untuk penyusunan kebijakan nasional.
Baca Juga: Cerita Purbaya Bakal Diberi Hadiah Prabowo Kalau Ekonomi Bisa Tumbuh di Atas 5,5%
Berdasarka laporan BPS, SE2026 menjadi tonggak penting dalam sejarah statistik nasional, bukan hanya sebagai kegiatan rutin pendataan ekonomi, tetapi sebagai langkah besar menuju transformasi data ekonomi digital. Melalui sensus ini, pemerintah ingin menghadirkan peta ekonomi Indonesia yang lebih akurat, inklusif, dan dapat digunakan untuk memperkuat kebijakan pembangunan dari pusat hingga daerah.
Data hasil SE2026 akan memuat jumlah, distribusi, karakteristik, dan kontribusi setiap sektor ekonomi terhadap perekonomian nasional. Informasi ini diharapkan menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan investasi, penguatan UMKM, pengembangan ekonomi digital, hingga penciptaan lapangan kerja baru. Dunia usaha dan investor juga dapat memanfaatkan data tersebut untuk membaca peluang pasar dan potensi wilayah secara lebih presisi.
BPS menyiapkan pelaksanaan sensus kali ini dengan pendekatan digital penuh. Setelah sukses dengan Sensus Penduduk 2020 yang memanfaatkan sistem daring, SE2026 akan menggunakan Sistem Informasi Statistik (SIS) untuk mengintegrasikan data ekonomi secara real-time. Sistem ini memungkinkan pemantauan langsung terhadap aktivitas petugas di lapangan serta meningkatkan akurasi data yang dihimpun.















































