loading...
Anak-anak merayakan Idulfitri di Arab Saudi. Foto/yallahsaudi.com
RIYADH - Arab Saudi resmi mengumumkan hari raya Idulfitri dimulai pada hari Minggu (30/3/2025).
"Mahkamah Agung telah memutuskan besok, Minggu, 30 Maret 2025, adalah hari pertama Idulfitri," ungkap pernyataan Pengadilan Kerajaan yang disiarkan Kantor Berita Resmi Saudi pada X.
Uni Emirat Arab dan Qatar juga mengonfirmasi Idulfitri akan dimulai pada hari Minggu, sementara Suriah, Yordania, Libya, Oman, dan Iran yang mayoritas penduduknya Syiah menyatakan hari Senin sebagai hari pertama hari raya.
Waktu Idulfitri didasarkan pada penampakan bulan sabit, sesuai dengan kalender lunar Islam.
Namun, pengumuman tahun ini telah memicu skeptisisme di antara beberapa astronom dan kelompok pengamat bulan Muslim.
"Secara ilmiah mustahil untuk melihat bulan di mana pun di Timur Tengah pada hari Sabtu. Bulan akan terlalu kecil dan tipis untuk dilihat di cakrawala," ujar Imad Ahmed, pendiri New Crescent Society yang berbasis di Inggris, kepada The New Arab.
Ahmed mengklarifikasi kesalahpahaman yang tersebar luas, dengan menjelaskan bulan-bulan Islam dimulai bukan dengan fase baru bulan, tetapi dengan bulan sabit muda yang terlihat, yang mengikutinya.
“Gerhana matahari sebagian diperkirakan terjadi pada hari Sabtu di sebagian besar Afrika Utara, tidak memengaruhi visibilitas bulan, karena bulan masih akan berada dalam fase baru yang tidak terlihat,” papar dia.
Kalender lunar Muslim memungkinkan bulan menjadi 29 atau 30 hari, tergantung pada penampakannya. Idul Fitri menandai dimulainya Syawal, bulan ke-10.
Di Inggris, beberapa komunitas Muslim mengikuti pengumuman Arab Saudi karena alasan kenyamanan, meskipun yang lain semakin beralih ke negara-negara seperti Maroko atau menganjurkan penampakan bulan lokal yang independen.
Ahmed mendesak Muslim Inggris berhenti bergantung pada deklarasi luar negeri dan bertanggung jawab untuk menentukan tanggal keagamaan berdasarkan pengamatan lokal.
Sementara itu, perayaan Ramadan dan Idulfitri tahun ini dibayangi oleh perang di Gaza, di mana kampanye militer Israel yang sedang berlangsung, yang oleh banyak orang digambarkan sebagai genosida, telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina.
(sya)