loading...
Warga Palestina di Khan Yunis, Gaza, berkumpul di Masjid Al-Albani untuk melaksanakan salat Idulfitri, pada 30 Maret 2025. Foto/Abed Rahim Khatib/Anadolu Agency
GAZA - Ratusan ribu warga Palestina di Gaza pada hari Minggu (30/3/2025) melaksanakan salat Idulfitri di atas reruntuhan masjid yang hancur, di tempat penampungan yang penuh sesak, dan di samping reruntuhan rumah mereka.
Kondisi itu karena perang Israel yang sedang berlangsung tidak menyisakan ruang untuk perayaan seperti biasanya.
Serangan udara Israel terus berlanjut hingga dini hari Minggu, menargetkan berbagai wilayah di seluruh wilayah kantong yang terkepung, yang mengakibatkan jatuhnya korban, menurut koresponden Anadolu.
Meskipun terjadi kerusakan, warga Palestina yang mengungsi berkumpul di tengah tembakan artileri dan tembakan gencar dari pasukan Israel untuk melaksanakan salat Idulfitri, melafalkan takbirat (takbir yang mengagungkan Allah), dan bertukar ucapan selamat Idul Fitri, yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadan.
Namun, tradisi perayaan hari raya yang biasa dilakukan, seperti berbagi permen, memberi hadiah kepada anak-anak, dan merayakan di alun-alun, tidak ada.
Di Kota Gaza, ribuan orang salat Idulfitri di dalam Masjid Agung Omari yang hancur sebagian di Kota Tua, yang telah mengalami pemboman Israel selama perang yang sedang berlangsung, yang dimulai hampir 18 bulan lalu.
Sementara itu, di Khan Younis, Gaza selatan, warga Palestina yang mengungsi melakukan salat Idulfitri di dalam tempat penampungan sementara di satu sekolah yang menampung keluarga-keluarga dari wilayah timur kota.
Saksi mata melaporkan salat dan takbirat terganggu oleh tembakan gencar dari posisi tentara Israel yang ditempatkan di timur kota.
Di Gaza tengah, ribuan orang berkumpul di dekat reruntuhan Masjid Al-Qassam di kamp pengungsi Nuseirat, serta di masjid-masjid yang hancur sebagian di seluruh wilayah tersebut.
Menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan, militer Israel pada 18 Maret melancarkan operasi udara mendadak di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 920 orang dan melukai lebih dari 2.000 orang lainnya.