Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza

8 hours ago 15

loading...

Di atas pesawat Angkatan Udara Yordania dalam misi penerjunan bantuan udara di atas Gaza. Foto/Moises Saman/NPR

AMMAN - Pihak berwenang Yordania meraup untung besar dari pengawasan pengiriman bantuan internasional ke Gaza selama perang Israel yang sedang berlangsung di daerah kantong Palestina yang terkepung itu.

Laporan itu diungkap Middle East Eye (MEE). Berbagai sumber mengatakan Organisasi Amal Hashemite Yordania (JHCO), badan resmi yang mengawasi bantuan kemanusiaan ke Gaza, telah berkoordinasi dengan pihak berwenang Israel untuk bertindak sebagai satu-satunya saluran bagi bantuan yang melewati Yordania.

MEE berbicara dengan berbagai sumber dari berbagai organisasi bantuan internasional dan orang-orang yang memiliki pengetahuan langsung tentang operasi JHCO.

Satu sumber mengatakan sebagian besar bantuan yang dikaitkan dengan JHCO sebenarnya berasal dari pemerintah asing dan LSM, baik Yordania maupun internasional, sementara sumbangan langsung dari negara Yordania tidak besar.

Pihak berwenang Yordania telah meminta USD2.200 untuk setiap truk bantuan yang memasuki Gaza, menurut dua sumber LSM dan dua orang lainnya yang mengetahui skema tersebut.

Biaya tersebut, menurut keterangan JHCO kepada organisasi bantuan, dibayarkan langsung kepada Angkatan Bersenjata Yordania.

“Selain itu, Yordania telah mengenakan biaya antara USD200.000 dan USD400.000 (Rp6,6 miliar) per pengiriman bantuan melalui udara di Gaza,” ungkap sumber tersebut.

Sekitar USD200.000 dibebankan untuk setiap pengiriman bantuan secara acak, dan USD400.000 untuk misi yang ditargetkan, meskipun setiap pesawat membawa kurang dari setengah truk bantuan.

Sumber mengatakan Yordania telah memperluas infrastruktur logistiknya sebagai respons terhadap peningkatan pendapatan dari operasi bantuan.

Menurut sumber MEE, kerajaan tersebut baru-baru ini memperoleh 200 truk bantuan baru melalui hibah asing dan sedang membangun depot penyimpanan yang lebih besar yang didukung PBB untuk mengantisipasi peningkatan pengiriman berdasarkan pengaturan internasional baru.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |